BANYAK yang percaya mahluk-mahluk purbakala raksasa sebenarnya masih hidup hingga saat ini. Yang populer tentu saja Megalodon, yang baru-baru ini menjadi film. Selain Megalodon, ada juga hewan raksasa purba lainnya, yakni Loch Ness.
Kisah tentang monster laut Loch Ness begitu populer di Skotlandia. Selama berpuluh-puluh tahun, warga di sana percaya bahwa makhluk tersebut merupakan raksasa penghuni perairan dengan wujud mirip hewan purba, plesiosaurus.
Mitologi tentang Loch Ness sendiri pertama kali muncul pada tahun 1930-an. Pada saat itu ada pengunjung danau air tawar di Skotlandia melaporkan bahwa ia melihat penampakan makluk berukuran sangat besar yang tidak biasa.
Namun saat ini misteri tentang Loch Ness mulai menemukan titik terang. Ahli genetika Neil Gemmell dari Universitas Otago di Selandia Baru menyebut bahwa Loch Ness sebenarnya hanyalah seekor belut, bukan monster seperti plesiosaurus.
Ia yang sejak 2018 lalu melakukan penelitian tentang Loch Ness telah mengambil sampel perairan Loch Ness dan menyaring DNA lingkungan untuk membuat database semua spesies yang hidup. Nyatanya tidak ada DNA plesiosaurus yang terdeteksi.
Gemmell juatru menemukan banyak DNA dari belut Eropa (Anguilla anguilla). Ia dan timnya menyimpulkan bahwa Loch Ness yang selama ini digadang-gadang sebagai monster perairan sebenarnya hanyalah seekor belut berukuran besar.