Arkeolog Temukan Kalung Berusia 9.000 Tahun, Terkubur Bersama Mayat Anak perempuan 8 Tahun
Dari situlah, para ilmuwan menyatukan kembali ornamen spektakuler yang dibuat dengan beberapa helai manik-manik yang ditempatkan dengan hati-hati. Alarashi dan rekan-rekannya mengatakan bahwa manik-manik yang dikuburkan bersama anak itu adalah bagian dari ornamen yang telah runtuh dan berantakan setelah pembusukan jasad.
Menurut para peneliti, mahakarya sejati dari ornamen ini adalah cincin mutiara. Cincin ini besar dan sangat halus dan mungkin dulunya berwarna-warni. Permukaannya diukir dengan hati-hati dan terampil dengan pola-pola halus yang menyerupai renda, jika dilihat dari Harmoni warna dan simetri, menunjukkan kekayaan dan kemakmuran.
Volume manik-manik yang sangat besar, pengaturannya yang rumit, serta keharmonisan dan keindahannya mengingatkan kita pada ornamen-ornamen yang muncul di Mesopotamia dan Mesir.
"Terlepas dari desainnya yang rumit, kalung seperti itu tidak dibuat untuk tujuan pertukaran atau perdagangan, melainkan sebagai bagian dari penguburan anak tersebut, yang berfungsi sebagai bukti signifikan dari praktik budaya pada masa itu," tulis para arkeolog seperti dilansir dari ScienceAlert.
(Martin Bagya Kertiyasa)
