PAKAR Pulmonologi di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dr Eric Daniel Tenda DIC, PhD, Sp.PD, KP, FINASIM mengingatkan, para perokok sekalipun tak bergejala batuk atau sesak napas untuk segera menjalani penapisan guna mendeteksi dini kanker paru.
"Orang yang masih merokok aktif masuk ke dalam kelompok yang harus dilakukan penapisan atau skrining. 20 bungkus rokok dalam 10 tahun terakhir meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru," kata dia melalui IG Live RSCM.

Dokter Eric juga mengatakan, mereka yang berusia 50 - 80 tahun, memiliki riwayat keluarga terkena kanker termasuk dalam populasi yang seharusnya melakukan penapisan. Penapisan yang disarankan yakni pemeriksaan CT-scan paru dosis rendah atau LDCT. Menurut Eric, pemeriksaan ini memiliki nilai diagnostik yang lebih baik untuk mengidentifikasi kelainan pada paru secepat mungkin.
BACA JUGA:
"Kebanyakan di fasilitas pelayanan primer itu banyak yang masih menggunakan foto rontgen. Bukan berarti foto rontgen enggak bisa menangkap," kata Dokter Eric.
Dikutip dari Antara, dia mengatakan, dengan melakukan penapisan secepat mungkin maka abnormalitas paru seseorang akibat faktor risiko seperti riwayat merokok, usia, riwayat keluarga dengan kanker, bisa diketahui dini dan dokter bisa segera melakukan tindakan demi pulihnya pasien.
BACA JUGA:
Di sisi lain, orang-orang yang sudah memiliki gejala seperti batuk yang tidak sembuh sudah lebih dua bulan, batuk disertai darah, adanya penurunan berat badan, sesak napas ditambah faktor risiko maka disarankan melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dini. Menurut Kementerian Kesehatan, batuk, sesak napas, penurunan berat badan merupakan contoh gejala awal kanker.