PERANG Dunia II banyak menyimpan cerita kelam, bahkan hingga ke timur Indonesia. Adalah Kampung Puay, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua yang memiliki sejumlah peninggalan sejarah sisa Perang Dunia II.
"Pada masa Perang Pasifik 1944, kampung ini menjadi tempat persembunyian pasukan Jepang yang melarikan diri dari kejaran pasukan Amerika," ungkap arkeolog dari Balai Arkeolog Papua, Hari Suroto mengutip ANTARA.
Saat itu, di kawasan Jayapura terdapat 8.000 pasukan Jepang yang sebagian besar tewas di tangan pasukan Amerika.
Puay terletak di hulu Sungai Jaifuri dan muara sekaligus tanjung di tepi Danau Sentani, Kabupaten Jayapura.
Kampung Puay (Foto: Jubi)
Berdasarkan cerita warga Puay, lanjut dia, pada April 1944, Kampung Puay pernah diserang pasukan Amerika dari udara.
Pasukan Jepang yang bersembunyi di Puay, banyak yang tewas, namun masih ada dua tentara Jepang yang selamat dan bersembunyi di rumah warga.
"Dua tentara Jepang ini dalam bertahan hidup, makan sagu yang dirampas dari penduduk setempat. Namun keberadaan dua tentara Jepang ini akhirnya diketahui pasukan Amerika. Akhirnya dua tentara Jepang ini terbunuh, tapi sempat melawan saat akan ditangkap," tuturnya.
Kini, kata dia, di Kampung Puay ditemukan tulang-belulang tentara Jepang yang masih berserakan di pekarangan warga. Pada 2011 hingga 2013, sebagian kerangka tentara Jepang ini dikremasi dan abunya selanjutnya dibawa ke Jepang untuk disemayamkan di Kuil Yasukuni, kuil untuk menghormati korban perang dan pahlawan Jepang dalam Perang Pasifik.