WHO menjelaskan, obat batuk dan pilek sirup yang dijual di Kamerun dengan merek Naturcold mengandung bahan beracun tingkat tinggi. Ini merupakan peringatan terbaru soal sirup obat batuk yang terkontaminasi.
Label kemasan pada sirup menunjukkan bahwa obat tersebut diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Fraken International (Inggris), tetapi regulator kesehatan Inggris mengatakan, perusahaan seperti itu tidak ada di negaranya.
"Penyelidikan masih dilakukan untuk menentukan asal produk tersebut," kata WHO.
Dikutip dari Reuters, seorang juru bicara WHO mengatakan, sirup obat batuk tersebut mungkin dijual di negara lain selain Kamerun. Oleh karena itu pengawasan terhadap peredaran obat batuk harus dilakukan lebih lanjut.
Pada tahun 2022, lebih dari 300 anak terutama berusia di bawah lima tahun di Gambia, Indonesia, dan Uzbekistan meninggal akibat gagal ginjal akut. Kematian mereka terkait dengan obat batuk yang tercemar bahan kimia berbahaya.
BACA JUGA:
WHO mengatakan, ancaman itu sedang berlangsung di Kamerun. Regulator kesehatan Kamerun pada bulan April menyelidiki kematian enam anak yang terkait dengan obat batuk Naturcold. WHO mendukung langkah-langkah penyelidikan pemerintah setempat.
BACA JUGA: