PEMBERDAYAAN pelaku industri pariwisata lokal merupakan aspek penting dalam membangun destinasi wisata yang kompetitif.
Demikian diutarakan Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono dalam webinar yang digelar Mister Aladin, belum lama ini.
"Dengan memberikan dukungan yang tepat kepada para pelaku industri, mereka dapat menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing destinasi wisata tersebut," ujar Dwi Marhen Yono.
Tak hanya itu, untuk mewujudkan industri pariwisata lokal yang bersaing, Dwi Marhen Yono juga menyampaikan pentingnya strategi Pentahelix Pariwisata.
Strategi ini berakar pada prinsip pembangunan pariwisata yang berkelanjutan di Indonesia tidak pernah bisa berjalan sendiri, perlu adanya kerja sama dalam pengembangan pariwisata. Mulai dari sisi bisnis, pemerintah, komunitas, akademisi, dan media.
"Pembangunan sumber daya manusia, sumber daya alam, infrastruktur, sosial dan budaya perlu dibangun antara pihak-pihak yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata. Tujuannya untuk memastikan kualitas aktivitas, fasilitas, pelayanan dan menciptakan pengalaman serta nilai manfaat pariwisata," tuturnya.
Melihat pentingnya fasilitas dalam sebuah pemberdayaan wisata lokal, di webinar yang sama ini pun turut dihadiri oleh Primasari Setyaningrum selaku Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Sarana Multigriya Financial (PERSERO) yang siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendukung pengembangan pariwisata lokal dari sisi pembangunan akomodasi seperti homestay.
Sebagai upaya lanjutan membantu pariwisata lokal, pihaknya akan memfasilitasi pembangunan atau peremajaan homestay di daerah wisata lokal seperti desa-desa wisata.
"Hal ini tentu bertujuan untuk meningkatkan potensi wisata yang ada di daerah tersebut. Jadi, sebelum dipasarkan, homestay di daerah wisata lokal yang berpotensi harus dipoles supaya memiliki daya jual tinggi," tutur Primasari Setyaningrum.
Di sisi lain, selain fasilitas yang memadai, pemberdayaan industri pariwisata lokal juga merangkap tiga hal krusial lainnya. Hal ini disampaikan oleh Praktisi Pemasaran Pariwisata Indonesia, Wisnu Arimbawa.