KINI rabies tengah jadi sorotan apalagi ada sejumlah wilayah KLB rabies. Nah, di Jakarta terdapat 2 rumah sakit yang menyediakan vaksin rabies.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, dua rumah sakit yang disiagakan yakni RSUD Tarakan Jakarta Pusat dan RSPI Sulianti Saroso di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Antisipasi terkait dengan rabies di DKI Jakarta tentunya menyiagakan rumah sakit yang menyediakan vaksin anti rabies. Yaitu dua rumah sakit pemerintah di DKI,” kata Ngabila dalam keterangan persnya.
Dokter Ngabila meminta jika ada pasien dengan riwayat digigit anjing atau hewan penular rabies (HPR), diharapkan segera di bawa ke rumah sakit rujukan yang telah disediakan. “Walaupun anjingnya kita tidak ketahui rabies atau tidak tentunya perlu segera di bawa ke rumah sakit rujukan tersebut untuk dilakukan tata laksana lebih lanjut dan pemberian vaksin Anti Rabies,” katanya.
Sedangkan terkait dengan aspek pencegahan, perlu dilakukan kerjasama lintas sektor dengan dinas terkait yang menaungi yakni Dinas KPKP DKI Jakarta.
BACA JUGA:
Pemprov DKI Jakarta, lanjutnya, terus menggencarkan vaksinasi rabies kepada hewan penular rabies (HPR) pada populasi anjing hingga kera di Ibu Kota. Hal itu guna memberikan kekebalan pada hewan terhadap infeksi virus rabies.
BACA JUGA:
Lalu apa saja gejala rabies?
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dr. Imran Pambudi mengatakan, gejala rabies pada manusia di tahap awal gejalanya demam, badan lemas dan lesu, tidak nafsu makan, insomnia, sakit kepala hebat, sakit tenggorokan, dan sering ditemukan nyeri.
Namun sebagian besar kematian-kematian akibat rabies itu disebabkan karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan (Faskes). Mereka merasa hanya gigitan kecil dan tidak berdarah, sehingga mereka datang ke Faskes sudah pada kondisi parah, seringnya itu di atas 1 bulan setelah digigit.
"Artinya kalau sudah satu bulan otomatis kita tidak tahu lagi hewannya seperti apa, dan rata-rata mereka baru panik pergi ke Faskes setelah tahu anjing yang menggigitnya itu mati. Jadi harus dilakukan jika digigit anjing yang pertama adalah harus segera mungkin pergi ke Faskes untuk dilakukan uji luka dan pengobatan,” imbuh dr. Imran.
(Dyah Ratna Meta Novia)