Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ternyata Ini Alasan Kenapa Berau Dijuluki Maldives van Borneo

Rina Anggraeni , Jurnalis-Jum'at, 16 Juni 2023 |08:01 WIB
Ternyata Ini Alasan Kenapa Berau Dijuluki Maldives van Borneo
Panorama Pantai Kaniungan di Berau, Kalimantan Timur (Foto: Instagram/@dody_darmady)
A
A
A

MENGAPA Berau disebut Maldives van Borneo yang mempunyai kesamaan dalam keindahan alam?. Rupanya hal ini dikarenakan Berau memiliki keindahan laut yang alami sama dengan Maldives.

Keindahan alam meliput lautnya dan air sangat natural dan menjadi salah satu destinasi paling eksotis di Indonesia.

Popularitas destinasi ini telah mendunia. Gugusan pulau-pulau serta keindahan bawah laut inilah yang membuat Berau mendapatkan julukan 'Maldives van Borneo'.

Berau merupakan salah satu dari enam kabupaten di Kalimantan Timur yang dikenal sebagai surganya wisata bahari di Indonesia.

Seperti diketahui, Pulau Derawan bersama Maratua, Sangalaki dan Kakaban menjadi kepulauan yang semakin terkenal yang paling banyak dikunjungi oleh para penyelam atau mereka yang datang ke Kalimantan khususnya di Berau.

Infografis Wisata Bawah Laut Indonesia

Selain keanekaragaman karang dan ikannya, rantai Derawan berisi tempat bertelur terbesar di Indonesia untuk penyu hijau yang terancam punah, yang muncul dari laut setiap malam untuk bertelur di pantai pasir putih Pulau Sangalaki dan Pulau Derawan.

Dengan adanya Pulau Derawan atau Pulau Maratua, Berau menjadi kepulauan yang semakin terkenal yang paling banyak dikunjungi oleh para penyelam atau mereka yang datang ke Kalimantan khususnya di Berau.

Di sekitar perairan terdapat taman laut dan terkenal sebagai tempat wisata kapal selam dengan kedalaman sekitar lima meter. Ada berbagai macam biota laut di sini, seperti cumi-cumi (cuttlefish), lobster, ghost pipe fish, octopus (octopus bluering), nudibranch, kuda laut, belut pita dan ikan kalajengking.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement