Beberapa ahli mempercayai bentuk hati menginterpretasikan romantisme hati sebagai pengatur emosi dan cinta. Meski simbol hati tidak sepenuhnya merefleksikan bentuk hati manusia, tetapi hubungan cinta dan emosi menjelaskan mengapa memilih simbol ini
Melansir Scripps News mengatakan bahwa bentuk hati manusia berasal dari Mesir kuno pada 2500 SM. Ilustrasi ini mengilhami penggambaran hati manusia dan refleksi cinta yang dilambangkan dengan simbol.
Martin Kemp dan Pierre Vinken sebagai seorang cendekiawan menemukan bahwa hati sebagai bentuk cinta berasal dari tulisan filsuf Aristoteles dan tabib Galen. Keduanya menggambarkan hati manusia memiliki tiga bilik dengan lengkungan kecil pada bagian tengah.
Fisikawan asal Italia bernama Guido da Vigevano pada abad ke-14 pernah menggambarkan anatomi hati manusia mirip seperti Aristoteles. Minimnya teknologi pada saat itu membuat masyarakat mempercayainya.
Simbol hati sebagai representasi cinta mulai populer di Eropa pada abad ke-15. Mulanya cekungan pada simbol hati tidak begitu mencolok. Namun semakin berubah seiring perkembangan zaman dan semakin terkenal pada abad ke-19 pada perayaan valentine.
(RIN)
(Rani Hardjanti)