Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Serunya Menjelajahi Sungai Amandit Geopark Meratus dengan Rakit Bambu

Antara , Jurnalis-Rabu, 07 Juni 2023 |07:05 WIB
Serunya Menjelajahi Sungai Amandit Geopark Meratus dengan Rakit Bambu
Arung jeram rakit bambu di Sungai Amandit Loksado, Geopark Meratus, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. (Foto: ANTARA/Sukarli)
A
A
A

Jadi wisata

 

Menurut cerita warga Loksado, sekitar tahun 75-an mulai tersedia angkutan darat, seperti kendaraan roda dua dan empat. Moda transportasi modern itu mulai merambah masyarakat pedalaman di wilayah Pegunungan Meratus.

Awal adanya wisata rakit bambu tersebut sekitar tahun 1980-an dari warga asing yang berkunjung ke Loksado, untuk mencoba menelusuri sungai dengan menggunakan rakit bambu tersebut.

Lama kelamaan rakit bambu mulai tersiar dan populer hingga memasuki tahun 2000-an, wisata bamboo rafting Loksado mulai "naik daun". Kini bahkan makin populer karena tersiar ke mancanegara.

Pegiat pariwisata Loksado, Kalsel, Miftahul Thaib menceritakan banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara ke Loksado sebelum terjadinya pandemi COVID-19 pada Maret 2020.

Mereka ada yang hanya berwisata, ada pula yang datang untuk penelitian hingga beberapa bulan tinggal di sini, dari berbagai negara, banyak wisatawan dari Eropa.

Adapum wisata yang digemari di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Loksado ini adalah Arum Jeram Bambu atau bamboo rafting, selain itu ada paket wisata Air Terjun Haratai, Balai Adat Malaris, dan Air Panas Tanuhi.

Setelah pandemi COVID-19 dinyatakan berakhir pada tahun 2023, kunjungan wisata di Loksado kembali naik signifikan, hingga wisata arum jeram bambu kembali ramai.

 Ilustrasi

Wisata arum jeram bambu di Loksado dipatok Rp300 ribu untuk tiga penumpang dengan waktu tempuh perjalanan antara 2--3 jam tergantung kondisi arus Sungai Amandit.

Menurut Joki Bamboo Rafting Loksado, Muhran, rata-rata pada akhir pekan saat ini wisatawan yang membutuhkan berwisata arum jeram rakit bambu mencapai 40 hingga 50 rakit.

Rata-rata joki yang membawa rakit untuk wisatawan sudah berpengalaman puluhan tahun sehingga sangat minim terjadi kecelakaan.

Setelah zaman makin modern, di mana anak-anak lebih suka bermain handphone, akhirnya regenerasi joki bamboo rafting di Loksado mulai terancam.

"Sedikit sekali sekarang anak muda bisa jadi joki bamboo rafting, entah bagaimana nantinya setelah kami tidak bisa lagi, sebab banyak yang sudah tua," ujarnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement