PUBLIK Figur Oki Setiana Dewi percayakan terapi stem cell sebagai salah satu pengobatan untuk anak bontotnya, Sulaiman Ali Abdullah, yang mengidap kelainan genetik langka Prader Willi Syndrome (PWS).
Selain stem cell, Oki juga menjelaskan kalau sejumlah terapi pendukung lainnya tetap diberikan ke Sulaiman, termasuk terapi motorik. Ini dilakukan agar hidup Sulaiman bisa lebih optimal.
Oki menjelaskan kalau Sulaiman sudah suntik stem cell sebanyak 3 kali sampai detik ini. Efek yang terjadi pun cukup signifikan.
"Kini Sulaiman sudah bisa berlari. Masya Allah saya sampai terharu," cerita Oki saat ditemui langsung di acara 'The Timeless Diamond & Legacy of Stem Cell di Jakarta.
"Bagi saya (Sulaiman bisa berlari) itu sesuatu yang luar biasa dan saya berharap perkembangan Sulaiman semakin baik seterusnya," tambah penceramah itu.
Oki begitu terharu dan bersyukur dengan perkembangan Sulaiman saat ini, karena dia tahu betul bagaimana anak bontotnya itu terlahir ke dunia.
Menurut Oki, Sulaiman saat lahir tidak menangis. Otot tubuhnya lemah, sampai untuk minum pun harus pakai selang dan itu terjadi selama 6 bulan sejak Sulaiman lahir.
"Sulaiman itu punya kondisi yang disebut hypotonia atau otot tubuh yang melemah. Sulaiman bayi itu lebih banyak tergeletak tak berdaya di kasur," ungkapnya mengenang momen 2 tahun yang lalu.
Lebih lanjut, Prof Deby Vinski yang mengikuti perkembangan Sulaiman juga menjelaskan kalau anak itu kini mulai hidup lebih sehat dan makin cerdas.
BACA JUGA:
"Kalau ketemu saya, Sulaiman sekarang sudah bisa bilang 'Umma' atau bilang 'Gak mau' kalau mau disuntik. Dia pun sudah semakin aktif," kata Prof Deby.
BACA JUGA:
Hal semacam itu jarang terjadi pada pasien kelainan genetik Prader Willi dan Sulaiman menjadi salah satu anak yang beruntung yang kini hidup semakin sehat dan makin cerdas.
Dokter Natasha Vinski menambahkan bahwa terapi stem cell itu cukup penting. Sebab, terapi ini bekerja mengurangi penggunaan obat-obatan. Mereka yang terapi stem cell, lanjut dr Natasha, gak bisa juga langsung sembuh, semua butuh proses dan tergantung berat penyakitnya.
"Tapi terapi ini cukup menjanjikan. Lebih dari 80 penyakit bisa diobati dengan stem cell," katanya.
"Itu kenapa, kami terus sosialisasikan stem cell ke masyarakat, karena harapan kami semakin banyak orang yang hidup sehat, khususnya bayi dan anak-anak, sehingga mereka bisa jadi penerus bangsa yang hebat," tambah dr Natasha.
(Dyah Ratna Meta Novia)