SATU keluarga di Gianyar, Bali dilaporkan terinfeksi meningitis streptococcus suis (MSS), diduga penyebabnya karena konsumsi daging babi mentah pada hidangan Lawar Plek.
Dari penjelasan Dinas Kesehatan Gianyar, diketahui setidaknya ada 27 kasus suspek MSS terkait dengan Lawak Plek yang terjadi di periode Januari hingga 14 April 2023. Ini membuat Dinkes setempat menyatakan bahwa infeksi meningitis tengah mewabah di Gianyar. Maka dari itu, disarankan masyarakat agar tidak mengonsumsi olahan daging babi mentah.
Dijelaskan Ahli Kesehatan dr Dicky Budiman, mengonsumsi daging babi bukan hanya menimbulkan risiko infeksi meningitis streptococcus suis (MSS), tapi ada beberapa risiko penyakit lainnya yang juga ikut mengintai.
Dari penjelasan dr. Dicky setidaknya ada sembilan jenis penyakit yang berisiko dialami oleh pemakan daging babi yakni meliputi Leptospirosis, Toksoplasmosis, Swine Brucellosis, Tularemia, Trichinellosis, Swine Influenza, Infeksi Salmonella, Hepatitis, hingga Patogenik E Coli.
"Penyakit-penyakit ini yang perlu dikhawatirkan jika seseorang mengonsumsi daging babi atau kontak dengan babi," ungkap dr Dicky Budiman kala dihubungi MNC Portal baru-baru ini.
Terkait dengan infeksi MSS yang tengah mewabah di Bali, dr Dicky mengungkap, secara umum penyakit itu memang sedang meningkat kasusnya di Asia, terutama di Bali. Salah satu faktornya, didorong karena banyaknya jumlah peternakan babi di Bali.
"Selain akibat banyaknya jumlah peternakan babi di Bali, sanitasi lingkungan yang buruk serta kesadaran atas penatalaksanaan peternakan sehat masih kurang. Ini yang meningkatkan kasus MSS di Bali," jelas dr Dicky.
(Rizky Pradita Ananda)