MENGULIK alasan kenapa nasi di angkringan disebut sego kucing. Angkringan memang identik dengan makanannya yang murah dan salah satunya adalah nasi bungkus kecil alias sego kucing.
Ya, nasi bungkus yang kerap disebut sego kucing dalam bahasa Jawa ini selalu jadi menu favorit. Disandingkan dengan teh hangat atau es teh dan menu sate-satean menjadi satu kudapan yang mengenyangkan.
Kendati begitu, tak sedikit para pengunjung salah fokus dengan nama sego kucing. Banyak yang mengira pemberian nama tersebut lantaran ukurannya yang sedikit dan hampir sama dengan ukuran makanan kucing. Nyatanya lebih dari itu.
Nasi di Angkringan Kenapa Disebut Sego Kucing?
Perlu diketahui, sajian satu ini berupa nasi bungkus dengan lauk pauk sederhana seperti teri dan tempe. Penamaan atau penyebutan sego kucing sendiri mulanya merujuk pada lauk yang dihidangkan.
Dahulu, makanan satu ini terdiri dari isian sambal, gereh pindang, dan sedikit nasi. Gereh pindang sendiri adalah satu lauk yang umum digunakan sebagai makanan kucing di masyarakat khususnya Pulau Jawa.
Lantaran hal itu, masyarakat mulai menamai hidangan nasi bungkus mini itu dengan sebutan sego kucing atau nasi kucing. Hanya saja, ada beberapa orang yang menyebut jika penamaan sego kucing berdasarkan porsinya yang kecil seperti dijelaskan di atas.
Meski identik dengan lauk gereh pindang, kini, beberapa angkringan modern mulai memodifikasi lauk pauk di dalam sego kucing dengan berbagai macam bahan. Mulai dari menggunakan lauk udang, daging, ayam, telur, dan lain sebagainya.
Hidangan nasi berukuran kecil ini umumnya dibungkus menggunakan lembaran daun pisang atau kertas nasi yang kemudian dilapisi dengan lembaran koran. Dalam penyajiannya pemilik angkringan kerap memberikan tatakan kecil dengan lembaran daun pisang sebagai pelapis lauk.
Itulah kenapa nasi di angkringan disebut sego kucing yang tak banyak orang ketahui.
(Salman Mardira)