Peneliti yang menemukan lubang biru bernama Taam Ja' tersebut mengatakan, bahwa studi lanjutkan akan menganalisis keanekaragaman mikroba di perairan, dan memahami kehidupan apa saja yang ada di lubang tersebut, struktur dan geologi, hingga iklim di masa lalu.
Para peneliti memprediksi, lubang biru itu terbentuk selama zaman es terakhir, ketika permukaan laut lebih dari 100 meter lebih rendah dari saat ini.
Sejumlah peneliti pun menemukan fosil makhluk prasejarah seperti kura-kura dan buaya yang terdapat di lubang biru serupa.
Sejumlah peneliti pun berpendapat, bahwa lubang biru dikenal sebagai habitat bagi makhluk hidup, seperti penyu, karang, hiu, dan berbagai mikroba yang unik.
(Rizka Diputra)