Selanjutnya, sperma yang keluar akan membawa kromoson X dan kromosom Y dengan tiga kemungkinan. Rasio jumlah yang sama, 50 banding 50, lebih dominan kromosom X, atau bisa juga kromosom Y yang lebih mendominasi.
Saat wanita mencapai orgasme, dr. Dara mengungkap, makan akan keluar cairan vagina yang lebih bersifat basa. Cairan yang sifatnya basa ini lebih ramah terhadap kromosom Y dan tidak ramah untuk kromosom X.
“Maka karena itu, kromosom Y bisa hidup lebih lama di dalam organ kandungan. Pada perempuan yang orgasme dan saat dia ovulasi, kemungkinan untuk mendapatkan anak laki-laki itu lebih besar,” jelasnya.
Nah, bagi pasangan yang ingin punya anak laki-laki, disarankan Dr. Dara bisa melakukan metode sebaliknya.
“Kalau Bunda mau punya anak perempuan, sebisa mungkin menahan orgasmenya,” tutup dr. Dara singkat.
(Rizky Pradita Ananda)