CERITA seorang backpacker yang berkunjung ke Kamboja untuk liburan, namun ia malah dapat pengalaman tidak menyenangkan karena terdapat pungutan liar (pungli) yang ditemuinya selama perjalanan menuju negara tersebut.
Dikutip dari akun TikTok Lorian Backpacker, ia mengatakan, bahwa Kamboja adalah negara Asean terburuk yang pernah ia kunjungi untuk backpaker-an. Mulai dari imigrasi hingga menulis data pribadi, tidak terlepas dari pungli.
BACA JUGA:
"Berangkat kereta paling subuh 25 ribuan dari Bangkok ke perbatasan Cambodia. Tapi agak skeptis karena imigrasinya itu beda, kalau bukan orang Thailand atau Cambodia itu tempatnya beda," katanya.
Saat check out dari Thailand ia mengungkapkan, pihak imigrasi meminta uang sebanyak 1000 baht atau sekitar Rp438 ribu. Namun ia tidak mau , karena merasa heran mengapa harus ada biaya tambahan saat akan keluar dari Thailand.
BACA JUGA:
"Gue gak tau untuk apa karena gak ada yang bisa bahasa Inggris. Mereka cuma bilang 1000 baht. Karena dari Thailand ke Cambodia gak perlu visa, jadi gue gak mau bayar. Setelah marah-marah, terus dibolehin pergi," terangnya.
Tak sampai di situ, saat check-in ke Kamboja,Lorian malah diminta 300 baht atau kisaran Rp131 ribu hanya untuk mengisi sebuah formulir data pribadi.
Namun Lorian tidak mudah ditipu begitu saja. Ia lagi-lagi tidak menuruti oknum petugas yang tengah mencoba melakukan pungli terhadap wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Kamboja.
"Saran gue jangan bayar apapun kalau itu gak jelas," terangnya.
(Salman Mardira)