Lebih lanjut dijelaskan oleh dr Farinaz Aghajan Nashtaei, seorang psikiater di International Modern Hospital Dubai, beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat memiliki efek positif pada kesehatan mental, seperti mengurangi stres, kecemasan, dan gejala depresi.
"Satu studi menemukan bahwa puasa selama Ramadhan menyebabkan penurunan tingkat stres dan kecemasan yang signifikan di antara peserta studi," kata d Nashtaei.
"Studi lain juga menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan neuroplastisitas yang dapat berkontribusi pada pengurangan gejala depresi," tambahnya.
Tak hanya itu, dr Nashtaei juga mengatakan bahwa puasa dapat memperlambat degenerasi saraf dan meningkatkan pemulihan fungsional setelah stroke. Ini artinya, puasa bermanfaat bagi para lansia dalam hal kognitif.
"Efek ini diperkirakan dimediasi oleh berbagai mekanisme neuroendokrin psikis, seperti peningkatan kadar ghrelin plasma dan serotonin yang dapat meningkatkan suasana hati dan fungsi kognitif," jelas dr Nashtaei.
(Dyah Ratna Meta Novia)