Sementara Nekrosis kulit yang ia alami, disebabkan karena "purpura fulminans", komplikasi serius dari septikemia meningokokus yang merupakan tipe infeksi bakteri pada aliran darah. Kasus yang jarang terjadi namun punya tingkat kematian tinggi bahkan setelah diobati.
Disebutkan lebih lanjut, dari laporan Newsweek, dokter yang memeriksa JC menemukan kalau pemuda tersebut hanya menerima satu dari tiga dosis vaksin konjugat meningokokus tanpa booster, dan hanya menerima satu dosis vaksin meningokokus serogrup B dari dua atau tiga yang direkomendasikan oleh CDC, Newsweek melaporkan.
Pada akhirnya, semua jari dan kaki bagian di bawah lutut JC harus diamputasi, kini JC dalam proses pemulihan kakinya.
Disebutkan lebih lanjut, dari laporan Newsweek, dokter yang memeriksa JC menemukan kalau pemud itu hanya menerima satu dari tiga dosis vaksin konjugat meningokokus tanpa booster, dan hanya menerima satu dosis vaksin meningokokus serogrup B dari dua atau tiga yang direkomendasikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
(Rizky Pradita Ananda)