Kedatangan orang asing di Turki melonjak 80,33% dari tahun ke tahun menjadi 44,6 juta pada tahun 2022, sedikit di bawah puncaknya yang mencapai 45,1 juta pada tahun 2019. Angka tersebut kontras dengan 24,71 juta kedatangan pada tahun 2021 dan 12,73 juta pada tahun 2020.
Pendapatan pariwisata melonjak 53,4% ke rekor USD 46,3 miliar (Rp 697 triliun) tahun lalu, melampaui angka tertinggi sebelumnya sebesar USD 38,4 miliar (Rp 578 triliun) pada tahun 2019 sebelum pandemi melanda.
Pemerintah memperkirakan kedatangan wisatawan asing akan mencapai 60 juta tahun ini dan melihat pendapatan meningkat menjadi USD 56 miliar (Rp 844 triliun).
Kownatzki mengatakan, bahwa SunExpress diperkirakan akan mencapai 1,63 miliar euro (Rp 26 triliun) dalam pendapatan dan 80,1 juta euro (Rp 1,3 triliun) dalam EBIT tahun ini.
"Kami memiliki banyak volatilitas pada inflasi, bahan bakar dan valuta asing. Itu sebabnya kami konservatif dalam asumsi tersebut," katanya, seraya menambahkan bahwa perusahaan telah menerapkan strategi lindung nilai yang sukses untuk bahan bakar dan valuta asing.
SunExpress mengoperasikan penerbangan ke 60 tujuan di 30 negara dan lebih dari 185 rute dari Turki. Maskapai ini akan meningkatkan kapasitas kursinya sebesar 13% tahun ini, kata Kownatzki, seraya menambahkan bahwa perusahaan akan beroperasi dengan armada 66 pesawat musim ini.
(Salman Mardira)