Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemesanan Tiket Pesawat ke Turki Melonjak Usai Gempa yang Menewaskan 48.000 Orang

Farid Maulana Faqih , Jurnalis-Kamis, 30 Maret 2023 |15:00 WIB
Pemesanan Tiket Pesawat ke Turki Melonjak Usai Gempa yang Menewaskan 48.000 Orang
Cappadocia, destinasi wisata populer di Turki. (Foto: Unsplash)
A
A
A

MASKAPAI penerbangan Turki, SunExpress menyatakan bahwa pemesanan tiket pesawat ke Turki untuk kunjungan pada musim panas tahun ini melonjak, setelah sempat merosot setelah gempa bumi dahsyat yang mengguncang wilayah tenggara negara itu.

CEO SunExpress, Max Kownatzki mengatakan bahwa pihaknya akan menambah 26 rute baru pada musim panas ini dan berharap dapat mengangkut lebih dari 12 juta penumpang hingga akhir tahun.

Penambahan rute baru ini akan menandai ekspansi jaringan terbesar SunExpress dalam sejarahnya.

 BACA JUGA:

Dalam beberapa hari setelah gempa bumi besar pada 6 Februari 2023 yang menewaskan lebih dari 48.000 orang dan menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal di tenggara Turki, pemesanan tiket SunExpress turun sampai 50 persen.

"Dalam minggu pertama setelah gempa, kami melihat penurunan permintaan yang signifikan, sekitar 50-52% dalam permintaan internasional," kata Kownatzki seperti dikutip dari Daily Sabah, Kamis (30/3/2023).

"Namun dalam satu atau dua minggu, kami mengalami peningkatan permintaan. Kami melihat penurunan tersebut selama kurang lebih 10 hari dan setelah 10 hari tersebut, permintaan benar-benar pulih," ujar Kownatzki.

 

"Berdasarkan angka awal Maret, kami memiliki 60 persen pemesanan lanjutan yang lebih tinggi dari tahun lalu."

Kownatzki menekankan bahwa mereka yakin dengan kekuatan Turki yang tak tergoyahkan untuk pulih dengan cepat.

 BACA JUGA:

"Untuk mendukung pemulihan ini, kami telah berfokus untuk mempromosikan Turki dan pariwisata Turki di luar negeri secara lebih intensif sebagai duta pariwisata Turki," kata Kownatzki.

SunExpress yang merupakan maskapai hasil merger antara Luthfansa danTurkish Airlines telah mengangkut 10,7 juta penumpang, terutama antara Turki dan negara-negara Eropa pada tahun lalu dengan tingkat keterisian 85%, melebihi tingkat sebelum pandemi.

Maskapai yang berbasis di Antalya, Turki ini juga mencapai rekor 1,49 miliar euro (sekitar Rp 24 triliun) dalam pendapatan dan 85 juta euro dalam pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) pada tahun 2022, katanya.

Kedatangan orang asing di Turki melonjak 80,33% dari tahun ke tahun menjadi 44,6 juta pada tahun 2022, sedikit di bawah puncaknya yang mencapai 45,1 juta pada tahun 2019. Angka tersebut kontras dengan 24,71 juta kedatangan pada tahun 2021 dan 12,73 juta pada tahun 2020.

Pendapatan pariwisata melonjak 53,4% ke rekor USD 46,3 miliar (Rp 697 triliun) tahun lalu, melampaui angka tertinggi sebelumnya sebesar USD 38,4 miliar (Rp 578 triliun) pada tahun 2019 sebelum pandemi melanda.

Pemerintah memperkirakan kedatangan wisatawan asing akan mencapai 60 juta tahun ini dan melihat pendapatan meningkat menjadi USD 56 miliar (Rp 844 triliun).

 Ilustrasi

Kownatzki mengatakan, bahwa SunExpress diperkirakan akan mencapai 1,63 miliar euro (Rp 26 triliun) dalam pendapatan dan 80,1 juta euro (Rp 1,3 triliun) dalam EBIT tahun ini.

"Kami memiliki banyak volatilitas pada inflasi, bahan bakar dan valuta asing. Itu sebabnya kami konservatif dalam asumsi tersebut," katanya, seraya menambahkan bahwa perusahaan telah menerapkan strategi lindung nilai yang sukses untuk bahan bakar dan valuta asing.

SunExpress mengoperasikan penerbangan ke 60 tujuan di 30 negara dan lebih dari 185 rute dari Turki. Maskapai ini akan meningkatkan kapasitas kursinya sebesar 13% tahun ini, kata Kownatzki, seraya menambahkan bahwa perusahaan akan beroperasi dengan armada 66 pesawat musim ini.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement