Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Budaya Patriarki di Indonesia Hantui Perempuan, Masih Banyak Ketimpangan dan Kekerasan

Novie Fauziah , Jurnalis-Kamis, 09 Maret 2023 |13:43 WIB
Budaya Patriarki di Indonesia Hantui Perempuan, Masih Banyak Ketimpangan dan Kekerasan
Ilustrasi Hari Perempuan Internasional. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Fenomena tersebut dengan kuatnya kuatnya isu patriarki yang masih ada di masyarakat, dan jadi budaya dari nenek moyang terdahulu. Isu patriarki mengemuka karena para korban yang mayoritas adalah kaum perempuan. Di mana mereka rata-rata diminta untuk diam oleh sistem atau mekanisme yang ada di masyarakat.

Beberapa contoh sistem atau mekanisme tersebut diantaranya, yaitu menyalahkan korban kekerasan seksual dengan bentuk beragam. Misalnya, menyalahkan korban dari cara berpakaian, sehingga dianggap mengundang pelaku untuk berbuat tidak menyenangkan, hingga kekerasan.

Hal ini juga tidak terlepas dengan adanya sistem di dalam keluarga, yang mana tak mau menanggung malu apabila ada anggota keluarganya menjadi korban kekerasan seksual.

Kemudian dalam sebuah analisa, di 14 negara Asia Pasifik tentang keamanan, kesehatan dan kesempatan untuk perempuan disebutkan bahwa Indonesia, Filipina dan India menduduki ranking terendah dengan indikasi peraturan pemerintah tidak dapat meningkatkan kualitas hidup. Apabila berkebalikan dengan agama dan nilai budaya di dalam kehidupan sehari-harinya.

Indonesia, Filipina dan India dianggap menjadi negara tujuan paling berbahaya bagi perempuan. Di mana salah satu faktor penyebabnya adalah perilaku patriarki yang didasarkan pada nilai budaya atau agama. Akibatnya perempuan takut akan keselamatannya dibanding dengan negara lain di Asia Pasifik (Dedees, 2016; Evlanova, 2019; Hannah, 2017).

(Martin Bagya Kertiyasa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement