Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Waspada! Kemenkes Sebut Obesitas Tertinggi Ada di DKI Jakarta

Kevi Laras , Jurnalis-Kamis, 02 Maret 2023 |10:15 WIB
Waspada! Kemenkes Sebut Obesitas Tertinggi Ada di DKI Jakarta
obesitas banyak terjadi di perkotaan, (Foto: Freepik)
A
A
A

OBESITAS atau kelebihan berat badan, bukan rahasia lagi memang menjadi sumber dari banyak penyakit.

Diabetes, penyakit jantung, menurunnya tingkat kesuburan reproduksi, kena batu empedu, dan masih banyak lagi yang lainnya. Fakta seputar obesitas, dibeberkan Kementerian Kesehatan baru-baru ini, di tengah upaya menggenjot penurunan obesitas di kalangan masyarakat Indonesia.

Menariknya, prevalensi kejadian kasus obesitas lebih tinggi terjadi di perkotaan dibandingkan di desa. Merujuk pada pola hidup tak sehat yang dijalani penduduknya, salah satunya dengan kemudahan teknologi dan segala akses yang membuat malas bergerak aktif, hingga banyaknya pilihan makanan siap saji.

“Dengan teknologi dan semuanya, menyebabkan permasalahan obesitas ini lebih tinggi di perkotaan dibandingkan di pedesaan. Prevalensi obesitas memang jelas paling banyak terjadi di perkotaan, karena memang makanan siap saji lalu di perkotaan (masyarakat) malas bergerak," tutur Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes, Direktur P2PTM Kemenkes, dalam gelaran Media Workshop Stop Rantai Obesitas Sedini Mungkin di Jakarta, baru-baru ini.

Dari sekian banyak kota besar di Indonesia, diungkap Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes, DKI Jakarta jadi paling tertinggi untuk obesitas di Indonesia.

"Terkait Provinsi mana, tentu yang paling tinggi sekarang untuk obesitas, di DKI Jakarta," lanjutnya.

Pada kesempatan yang sama, ia juga menjelaskan, terlihat persentase penduduk Indonesia menyukai minuman manis sangat tinggi. Berdasarkan data proporsi kebiasaan minum minuman manis di Indonesia, bagi usia di atas 3 tahun, sebanyak 61,27 persen konsumsi satu atau lebih dari satu dalam sehari.

Lalu, proporsi kebiasaan konsumsi minuman manis pada usia lebih 3 tahun penduduk di Indonesia, sekitar 8,51 persen mengonsumsi minuman manis 3 kali perbulan.

 

(Foto: Tawatchai07/Freepik)

Eva menegaskan, fakta ini sangat mengkhawatirkan, mengingat minuman manis memicu terjadinya obesitas pada anak.

(Foto: Jagran) 

BACA JUGA:Kenzie Bayi Obesitas 27 Kg Dirujuk ke RSCM, Ditangani 10 Dokter Spesialis 

"Bagaimana tidak (obesitas) orang-orang di Indonesia yang konsumsi minuman manis sekitar 1 sampai 6 kali sebulan ada sekitar 30,22 persen. Nah,  ini yang paling mengkhawatirkan, sebanyak 61,27 persen penduduk Indonesia konsumsi minuman manis satu atau sama dengan lebih dari satu kali perhari," tegas Dr. Eva

 

"Bagaimana tidak (terjadi Obesitas) hal ini bisa kita lihat bahwa proporsi kebiasaan konsumsi minuman manis pada usia lebih 3 tahun penduduk di Indonesia, sekitar 8,51% mengonsumsi minuman manis 3 kali perbulan. Kemudian, yang konsumsi minuman manis sekitar 1-6 kali sebulan ada sekitar 30,22%. Nah ini yang paling mengkhawatirkan sebanyak 61,27% penduduk Indonesia konsumsi minuman manis satu atau sama dengan lebih dari satu kali perhari," ungkap Dr Eva lagi

Ya, nyatanya seperti dikutip dari laman resmi Promkes Kemenkes, asupan manis seperi makanan atau minuman manis memang termasuk jadi pola makan tidak sehat yang bisa menyebabkan obesitas pada seseorang, selain makanan seperti gorengan dan makanan yang berlemak.

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement