Sampai saat ini, saya tidak pernah menemukan adanya gangguan terhadap janin karena ibunya meminum air minum dalam kemasan," ungkap dr. Alamsyah.
Lebih lanjut, Pakar Teknologi Produk Polimer atau Plastik yang juga Kepala Laboratorium Green Polymer Technology Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), Assoc. Prof. Mochamad Chalid, menegaskan pada dasarnya kemasan ini secara desain material bahan bakunya relatif aman untuk AMDK dengan jumlah kali guna-ulang tertentu.
BACA JUGA:BPOM Rilis Izin Edar Rituxikal, Produk Antibodi Monoklonal Pertama Buatan Dalam Negeri
"Terlebih lagi kalau memperhatikan sifat-sifat fungsionalnya. Contohnya seperti migrasi BPA sebagai sisa bahan baku, atau hasil degradasi dari polikarbonat pada kemasan itu,” terangnya.
Informasi keliru dalam memahami kandungan BPA dalam air minum dalam kemasan ini pun, sangat disayangkan Ahmad Zainal, pakar polimer dari Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurutnya, kemasan air minum dengan BPA adalah produk yang aman.
"Sebagai pakar polimer, saya melihat kemasan yang mengandung BPA itu merupakan bahan plastik yang aman," pungkas Ahmad singkat.
(Rizky Pradita Ananda)