KABAR duka datang dari Norbertus Riantiarno atau lebih dikenal dengan Nano Riantiarno, aktor senior sekaligus pendiri Teater Koma tersebut meninggal hari ini, Jumat 20 Januari 2023 sekitar pukul 07.00 WIB.
Dari keterangan sang anak sulung, Rangga Bhuana, sebelum hembuskan napas terakhirnya, sang ayah diketahui mengidap kanker paru yang diawali dari tumor. Rangka mengungkapkan, awal Desember 2022 tumor ganas tersebut sudah menyebar ke paru-paru sang ayah.
“Tiba-tiba awal Desember batuk-batuk, rontgen 3 Desember 2022, ternyata ada penyebaran ke paru-paru,” jelas Rangga Bhuana kala ditemui di rumah duka, Bintaro, Jumat (20/1/2023).
Setelah mengetahui ada penyebaran ke paru-paru, pihak keluarga mencoba memastikan kembali kondisi kesehatan Nano. Nano kala itu kembali menjalani pemeriksaan rontgen.
“Dipastikan lagi, sejak dibawa ke ICU Dharmais tanggal 27 Desember, diteliti lewat rontgen, diambil cairan paru-parunya, Itu yang bikin sesak napas, ya memang kondisinya kanker," jelasnya lagi.
Rangga mengatakan ayah tercintanya sempat di rawat di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan pada 23 Desember 2022. Setelah itu per tanggal 27 Desember 2022, Nano dipindahkan ke RS Dharmais.
Nano kemudian pulang ke rumah pada Senin 16 Januari 2023, diungkap Rangga, kala itu sang ayah diperbolehkan keluar dari rumah sakit namun tetap dalam keadaan harus membawa selang khusus untuk mengeluarkan cairan dari dalam paru-parunya.
(Foto: MPI/ Ravie)
Namun, kondisi kesehatan Nano tetap terus mengalami perburukan.
"Iya dari hari Senin sudah di sini (rumah), memang kondisinya secara perlahan menurun. Kalau dibilang sakit ada, karena kelamaan berbaring. Bagian bokongnya agak sakit, lecet. Sesak napas juga karena paru-paru,” jelas Rangga.
Rangga kemudian menegaskan bahwa sang ayah meninggal dunia setelah didiagnosa menderita kanker paru-paru.
"Pada akhirnya karena kena paru-paru jadi nafasnya jelek. Jadi sulit juga karena bergerak di kasur cukup sulit," pungkasnya.
BACA JUGA:Korea Selatan Bersiap Cabut Aturan Pakai Masker di Dalam Ruangan
BACA JUGA:31 Provinsi KLB Campak, IDAI: Penularan 4 Kali Lipat dari Covid-19!
(Rizky Pradita Ananda)