Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal GHD, Defisiensi Hormon yang Bikin Kaki Messi Disuntik Tiap Malam

Pradita Ananda , Jurnalis-Senin, 19 Desember 2022 |11:40 WIB
Mengenal GHD, Defisiensi Hormon yang Bikin Kaki Messi Disuntik Tiap Malam
Lionel Messi di Piala Dunia 2022, (Foto: Reuters)
A
A
A

LIONEL Messi berhasil membawa tim Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022. Sebagai salah satu pesepakbola terbaik di dunia, mungkin tak banyak yang mengetahui jika Messi mengidap kelainan langka yang hampir merenggut nyawanya.

Ya, Lionel Messi seperti dikutip dari Timesofindia, saat baru berusia 11 tahun, didiagnosis menderita growth hormone deficiency atau defisiensi hormon pertumbuhan (GHD), kondisi yang disebabkan oleh kurangnya jumlah hormon pertumbuhan dalam tubuh, yang menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada seseorang.

Kondisi ini membuat Messi harus disuntik dengan hormon pertumbuhan, di bagian kakinya setiap malam ketika dia baru saja berusia 12 tahun.

Melansir laman resmi John Hopkins Medicine, Senin (19/12/2022) secara medis, defisiensi hormon pertumbuhan (GHD) atau biasa juga dikenal sebagai dwarfisme atau dwarfisme hipofisis merupakan kondisi yang disebabkan oleh kurangnya jumlah hormon pertumbuhan dalam tubuh, yang bisa terjadi sejak saat lahir kongenital) atau berkembang di kemudian hari seiring tumbuh kembang.

Maka dari itu, gejalanya sendiri pertama yakni pertumbuhan yang lambat atau malah tak ada pertumbuhan, bertubuh pendek jika dibandingkan dengan anak lain dengan usia dan jenis kelamin yang sama, tak ada atau terlambat berkembang secara seksual selama masa pubertas, dan sakit kepala.

Selain itu, bisa juga anak yang mengidap GHD ini mengalami gejala defisiensi hormon hipofisis lain yang mungkin terjadi bersamaan dengan defisiensi hormon pertumbuhan. Mulai dari telat atau malah nihil perkembangan seksual selama masa pubertas, meningkatnya intensitas buang air kecil dan jumlah urin, rasa haus yang berlebihan, dan bisa saja muncul abnormalitas wajah yang umumnya disebabkan oleh defek hipofisis.

Anak-anak yang mengidap GHD ini bisa memiliki perawakan tubuh pendek yang tidak normal dengan proporsi tubuh yang normal. Terkadang, kondisi kekurangan hormon ini bisa dikaitkan dengan kadar berbagai jenis hormon lain yang lebih rendah.

Contohnya vasopresin (yang mengontrol produksi air dalam tubuh), gonadotropin (yang mengontrol produksi hormon seks pria dan wanita), tirotropin (yang mengontrol produksi hormon tiroid) hingga hormon adrenokortikotropik (yang mengontrol kelenjar adrenal dan hormon terkait).

 BACA JUGA:Benarkah Air Hujan Bisa Sebabkan Sakit? Ini Faktanya!

BACA JUGA:Mandi Malam Bisa Bikin Paru-Paru Basah, Mitos atau Fakta?

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement