Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Duh! 23 Persen Bayi di Indonesia Lahir dengan Stunting

Kevi Laras , Jurnalis-Rabu, 14 Desember 2022 |11:05 WIB
Duh! 23 Persen Bayi di Indonesia Lahir dengan Stunting
Ilustrasi, (Foto: Freepik)
A
A
A

Intervensi spesifik stunting seperti yang disebutkan di atas, perlu dilakukan sebelum dan setelah kelahiran. Selain itu, stunting juga nyatanya dipengaruhi oleh kondisi gizi ibu hamil sejak masa remaja, termasuk tingginya anemia pada ibu hamil dan remaja putri.

Setelah lahir, angka stunting meningkat signifikan sebesar 1,8 kali pada usia 6 sampai 23 bulan, karena kurangnya asupan protein hewani serta pola pengasuhan makanan (parenting) yang tidak tepat.

Lewat program ibu hamil sehat ini, diharapkan bisa efektif menekan angka kematian ibu hamil dan stunting di Indonesia. Diharapkan sebanyak 10.000 puskesmas dan fasilitas layanan kesehatan lain, serta 1.000 tempat umum bisa serempak melaksanakan kampanye gerakan bumil sehat, termasuk tempat-tempat para ibu hamil bekerja.

"Kita ingin memastikan bahwa angka 23 persen ini turun melalui gerakan bumil sehat. Kemenkes saat ini fokus pada sebelum lahir, sehingga awal kehidupan bisa diawali dengan baik untuk anak kita” pungkas dr. Endang singkat.

 BACA JUGA: Miris, Banyak Orang Indonesia Gak Tahu Stunting Disebabkan Akibat Kurang Gizi!

BACA JUGA:Akhir Tahun 2022, Diharapkan Penurunan Stunting Bisa Capai 3%

(Rizky Pradita Ananda)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement