Hingga kini kedua nama kota di atas menandai sebuah sejarah alih kuasa dari satu pemimpin wilayah tersebut terhadap penguasa baru. Bahkan sampai sekarang terdapat perbedaan yang mencolok dalam penggunaan keduanya.
Jika Solo merupakan sebutan bagi sebuah desa berdasarkan ciri khasnya, maka Surakarta menjadi nama Keraton yang pada tahun 1670 menguasai wilayah tersebut. Keduanya memiliki periodik sejarah yang berbeda.
(Salman Mardira)