Digital fesyen juga menunjukkan potensi pelestarian budaya di dunia maya tanpa batas geografis, ditambah pemasaran melalui metaverse memiliki potensi yang sangat besar ke depan. Bloomberg memproyeksikan metaverse akan menjadi masa depan internet dengan nilai yang ditaksir mencapai 800 miliar dolar AS pada 2024.
Sedangkan pada tahun 2026 diperkirakan, akan ada 25 persen dari populasi dunia yang bakal menghabiskan setidaknya satu jam dalam sehari di metaverse. Kecanggihan pesat dunia teknologi sekarang ini, disebut Wamenparekraf Angela bisa jadi wadah tepat dan efisien untuk menggaungkan kekayaan tradisional khas Indonesia ke mata dunia.
“Kita bahkan bisa mengenalkan Batik kepada dunia melalui desain skin di game dan lain sebagainya. Seperti contoh avatar saya yang super keren sekali memakai digital fashion dress bermotif batik karya kolaboratif MAJALABS bersama ICCN,” katanya lagi.