Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Piala Dunia 2022 Dikepung Beragam Kontroversi Heboh, Mulai dari Minuman Alkohol sampai Boikot Artis Dunia

Piala Dunia 2022 Dikepung Beragam Kontroversi Heboh, Mulai dari Minuman Alkohol sampai Boikot Artis Dunia
A
A
A

3. Dilarang ekspresikan dukungan kepada kaum LGBT

Hukum dan aturan di Qatar menyatakan LGBT dan seks di luar pernikahan adalah sebuah kejahatan, maka mereka yang melanggar diancam hukuman pidana. Hal ini sontak jadi perhatian serius sejumlah penggemar sepakbola dunia, terutama di Eropa, yang lantang menyuarakan hak-hak kelompok LGBT. Sebagian suporter maupun pencinta sepakbola mengaku batal menonton secara langsung di Qatar karena merasa tidak aman.

Tim nasional dari negara-negara Eropa yang berkompetisi Piala Dunia 2022 sempat berencana mengenakan armband dengan logo "OneLove" untuk mendukung hak-hak LGBTQ selama turnamen, namun mereka mengurungkan niat tersebut setelah mendapat peringatan dari FIFA bahwa mereka bisa dihukum.

FIFA menekankan Kapten Timnas Inggris, Wales, Belgia, Belanda, Swiss, Jerman dan Denmark untuk tidak mengenakan ban bertuliskan “One Love” pada Piala Dunia 2022. Apabila ketahuan melanggar, FIFA tak segan-segan memberikan kartu kuning kepada timnas terkait.

Piala Dunia Qatar

Sebelumnya, Harry Kane bersikukuh bahwa kapten Timnas Inggris akan mengenakan ban pelangi. Tujuannya sebagai dukungan dan pesan anti-diskriminasi kepada komunitas LGBT.

Ketua eksekutif FA Mark Billingham mengatakan Inggris sedang mencari cara lain untuk menunjukkan nilai-nilainya. Inggris memahami bahwa mereka mungkin saja melakukan itu, tetapi mereka akan mendapatkan sanksi, (Okezone, Jumat 24/11/2022).

"Sebagai federasi nasional, kami tidak dapat menempatkan pemain kami dalam posisi di mana mereka dapat menghadapi sanksi olahraga termasuk kartu kuning, jadi kami telah meminta kapten untuk tidak mencoba mengenakan ban lengan dalam pertandingan Piala Dunia FIFA," demikian pernyataan FA beberapa jam sebelum pertandingan Inggris melawan Iran dimulai pada Senin 21 November 2022.

Langkah Inggris tersebut menuai kritikan pedas dari kelompok LGBT. Mereka tidak terima terhadap keputusan yang dilayangkan FIFA kepada ketujuh negara tersebut. Mereka juga mengatakan bahwa hak dasar berbicara dan berekspresi dihancurkan oleh FIFA.

“Sangat mengecewakan bahwa @FIFAWorldCup dan @FIFAcom diam dan penarikan diri dari Kapten Eropa itu akan mendapatkan kartu kuning pada awal pertandingan karena mencoba menyoroti masalah hak asasi manusia,” ujar 3LionsPride, kelompok LGBT yang mendukung Timnas Inggris.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement