MENINGKATNYA suhu yang disebabkan oleh perubahan iklim atau climate change, bukan hanya berdampak pada alam dan lingkungan. Namun juga berkontribusi pada kondisi kesehatan manusia, tepatnya masalah neurologis.
Dari studi baru dari American Academy of Neurology yang diungkap ke publik pada 23 November lalu, menemukan bahwa perubahan iklim terkait dengan perburukan migrain, peningkatan gejala penyakit Parkinson, demensia, dan multiple sclerosis, dikutip dari New York Post, Jumat (25/11/2022).
Dalam studi yang diterbitkan dalam medis Neurology American Academy of Neurology itu, disebutkan lebih lanjut, penelitian ini juga menemukan cuaca yang lebih hangat meningkatkan penularan infeksi yang ditularkan hewan serangga.
National Oceanic and Atmospheric Administration mengklaim suhu dunia sendiri telah meningkat sebesar 0,32 derajat di setiap dekade sejak 1980. Para peneliti sendiri sudah meninjau ratusan studi tentang polutan, perubahan iklim dan suhu, serta penyakit neurologis pada orang dewasa sejak tahun 1990.
Para ilmuwan menemukan musim panas yang lebih hangat dan situasi cuaca yang lebih parah, bisa meningkatkan tekanan pada jantung manusia karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah dan tetap dingin, memperburuk kondisi medis besar dan kecil.