Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Gejala dan Penyebab Skizofrenia, Penyakit yang Diidap Aaron Carter

Kiki Oktaliani , Jurnalis-Selasa, 08 November 2022 |13:13 WIB
Mengenal Gejala dan Penyebab Skizofrenia, Penyakit yang Diidap Aaron Carter
Aaron Carter semasa hidup (Foto: NYP)
A
A
A

Gejala Skizofrenia

Skizofrenia melibatkan berbagai masalah dengan pemikiran (kognisi), perilaku dan emosi. Pada pria, gejala skizofrenia biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan 20-an.

Pada wanita, gejala biasanya dimulai pada akhir usia 20-an. Sangat jarang anak-anak didiagnosis dengan skizofrenia dan jarang terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 45 tahun.

Tanda dan gejala dapat bervariasi, tetapi biasanya melibatkan delusi, halusinasi atau bicara yang tidak teratur, dan mencerminkan gangguan kemampuan untuk berfungsi. Gejala ini termasuk:

1. Delusi

Hal ini adalah suatu keyakinan palsu yang tidak didasarkan pada kenyataan. Misalnya, Anda berpikir bahwa Anda sedang disakiti atau dilecehkan, Ada orang lain jatuh cinta dengan Anda, dan hal-hal lainnya. Delusi terjadi pada kebanyakan orang dengan skizofrenia.

Halusinasi biasanya melibatkan melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada. Namun untuk orang dengan skizofrenia, mereka memiliki kekuatan penuh dan dampak dari pengalaman normal. Halusinasi dapat terjadi pada salah satu indra, tetapi mendengar suara adalah halusinasi yang paling umum terjadi.

 

2. Pikiran yang kacau dan pengucapan yang membingungkan

Pemikiran yang tidak terorganisir disimpulkan dari ucapan yang tidak terorganisir. Komunikasi yang efektif dapat terganggu, dan jawaban atas pertanyaan mungkin sebagian atau seluruhnya tidak berhubungan.

 

3. Perilaku motorik yang sangat tidak teratur atau abnormal

Ini mungkin terlihat dalam beberapa cara, dari kekonyolan seperti anak kecil hingga agitasi yang tidak terduga. Perilaku tidak terfokus pada tujuan, sehingga sulit untuk melakukan tugas. Perilaku dapat mencakup penolakan terhadap instruksi, kurangnya respons, atau gerakan yang tidak berguna dan berlebihan.

4. Gejala negatif

Ini mengacu pada berkurangnya atau kurangnya kemampuan untuk berfungsi secara normal. Misalnya, orang tersebut mungkin mengabaikan kebersihan pribadi atau tampak kurang emosi (tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah atau berbicara dengan nada monoton).

Juga, orang tersebut mungkin kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, menarik diri secara sosial atau tidak memiliki kemampuan untuk mengalami kesenangan.

Gejala dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan dari waktu ke waktu, dengan periode memburuk dan remisi gejala. Beberapa gejala mungkin selalu ada.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement