Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mengenal Gejala dan Penyebab Skizofrenia, Penyakit yang Diidap Aaron Carter

Kiki Oktaliani , Jurnalis-Selasa, 08 November 2022 |13:13 WIB
Mengenal Gejala dan Penyebab Skizofrenia, Penyakit yang Diidap Aaron Carter
Aaron Carter semasa hidup (Foto: NYP)
A
A
A

PENYANYI asal Amerika Serikat, Aaron Carter ditemukan meninggal dunia di dalam bathub kamar mandi rumahnya. Pria 34 tahun itu tenggelam di dalam bathup kamar mandi rumahnya di California, Amerika Serikat.

Sebelum meninggal, adik dari penyanyi Nick Carter ini diketahui sempat menjadi pecandu narkoba. Selain itu, melalui tayangan acara The Doctors pada 2019 lalu, Aaron menyebut dirinya didiagnosa mengidap multiple personality disorder. Salah satunya Skizofrenia.

Aaron Carter

Lalu, apa Itu Skizofrenia?

Skizofrenia merupakan penyakit mental serius yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa, dan berperilaku. Orang dengan skizofrenia mungkin tampak seperti kehilangan kontak dengan realitas, yang dapat menyusahkan mereka dan keluarga serta teman-temannya. Gejala-gejala skizofrenia menyebabkan sulit untuk berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari.

Penyebab Skizofrenia

Munculnya gangguan skizofrenia adalah dipengaruhi oleh berbagai macam faktor seperti faktor genetik, lingkungan, dan psikologis.

- Genetik , Skizofrenia dapat diturunkan kepada anggota keluarga lainnya. Apabila terdapat riwayat skizofrenia pada keluarga Anda, potensi untuk memiliki skizofrenia pun ada.

- Lingkungan, penyebab terjadinya skizofrenia karena pengaruh lingkungan dikarenakan adanya tekanan dari limgkungan sekitar. Selain itu sosial ekonomi rendah dan stress oleh lingkungan sekitar.

- Psikologis, Kegagalan memenuhi tugas perkembangan psikososial dan ketidakharmonisan keluarga meningkatkan resiko skizofrenia. Stressor sosiokultural, stress yang menumpuk dapat menunjang terhadap awitan skizofrenia dan gangguan psikotik lainnya.

Gejala Skizofrenia

Skizofrenia melibatkan berbagai masalah dengan pemikiran (kognisi), perilaku dan emosi. Pada pria, gejala skizofrenia biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan 20-an.

Pada wanita, gejala biasanya dimulai pada akhir usia 20-an. Sangat jarang anak-anak didiagnosis dengan skizofrenia dan jarang terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 45 tahun.

Tanda dan gejala dapat bervariasi, tetapi biasanya melibatkan delusi, halusinasi atau bicara yang tidak teratur, dan mencerminkan gangguan kemampuan untuk berfungsi. Gejala ini termasuk:

1. Delusi

Hal ini adalah suatu keyakinan palsu yang tidak didasarkan pada kenyataan. Misalnya, Anda berpikir bahwa Anda sedang disakiti atau dilecehkan, Ada orang lain jatuh cinta dengan Anda, dan hal-hal lainnya. Delusi terjadi pada kebanyakan orang dengan skizofrenia.

Halusinasi biasanya melibatkan melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada. Namun untuk orang dengan skizofrenia, mereka memiliki kekuatan penuh dan dampak dari pengalaman normal. Halusinasi dapat terjadi pada salah satu indra, tetapi mendengar suara adalah halusinasi yang paling umum terjadi.

 

2. Pikiran yang kacau dan pengucapan yang membingungkan

Pemikiran yang tidak terorganisir disimpulkan dari ucapan yang tidak terorganisir. Komunikasi yang efektif dapat terganggu, dan jawaban atas pertanyaan mungkin sebagian atau seluruhnya tidak berhubungan.

 

3. Perilaku motorik yang sangat tidak teratur atau abnormal

Ini mungkin terlihat dalam beberapa cara, dari kekonyolan seperti anak kecil hingga agitasi yang tidak terduga. Perilaku tidak terfokus pada tujuan, sehingga sulit untuk melakukan tugas. Perilaku dapat mencakup penolakan terhadap instruksi, kurangnya respons, atau gerakan yang tidak berguna dan berlebihan.

4. Gejala negatif

Ini mengacu pada berkurangnya atau kurangnya kemampuan untuk berfungsi secara normal. Misalnya, orang tersebut mungkin mengabaikan kebersihan pribadi atau tampak kurang emosi (tidak melakukan kontak mata, tidak mengubah ekspresi wajah atau berbicara dengan nada monoton).

Juga, orang tersebut mungkin kehilangan minat dalam kegiatan sehari-hari, menarik diri secara sosial atau tidak memiliki kemampuan untuk mengalami kesenangan.

Gejala dapat bervariasi dalam jenis dan tingkat keparahan dari waktu ke waktu, dengan periode memburuk dan remisi gejala. Beberapa gejala mungkin selalu ada.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement