Dalam prosesi ini, warna kain untuk membungkus jenazah tidak boleh asal-asalan. Pasalnya, warna kain akan disesuaikan dengan hewan yang disembelih. Seperti warna merah yang berarti untuk dipelima atau dipandan.
Di keesokan harinya, Mangngaro dilanjutkan dengan menyembelih hewan ternak, seperti kerbau atau babi. Sebelum jenazah diarak kembali, anggota keluarga akan melakukan persembahan.

Setelah itu, acara akan dianggap selesai.
Demikian tradisi unik mangngaro, membungkus ulang jenazah para leluhur di Mamasa.
(Salman Mardira)