“Protokol kesehatan kita relatif lebih konservatif dan imunitas masyarakat kita sudah baik,” imbuhnya.
Menkes Budi mengatakan penanganan pandemi di Indonesia jauh lebih baik dibandingkan Singapura. Salah satu contohnya bisa terlihat, bagaimana Indonesia bisa menekan angka kenaikan kasus positif harian untuk tetap terkendali.
"Indonesia di bulan Juli dan Agustus kemarin, termasuk satu dari beberapa negara saja bersama India dan China yang kenaikan (kasusnya) sangat sedikit," ujar Menkes Budi.
Namun, ia memprediksi gelombang kenaikan kasus di Indonesia akibat mutasi baru ini akan mulai terlihat di awal tahun 2023. Maka dari itu, ia meminta semua elemen masyarakat
"Tapi ujiannya nanti, akan kita lihat di awal tahun. Singapura sekarang naik jadi 6000 kasus per hari. Lebih tinggi dari Indonesia yang cuma 2000 kasus per hari dengan penduduk sekitar 270 juta,” terang Menkes Budi.
Maka dari itu, Menkes Budi meminta semua elemen masyarakat untuk tak lengah dengan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M sehari-hari dan segera melengkapi vaksinasi Covid-19 dosis ketiga (booster).
“Ini butuh bantuan dari semuanya, supaya kita bisa disiplin protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan yang belum booster segera booster,” tandasnya.
BACA JUGA:Imbas Varian XBB, Singapura Berpeluang Hadapi Puncak Gelombang Covid-19 Bulan November
BACA JUGA:Singapura Hadapi Varian Omicron XBB, Peningkatan Kasus Capai 9 Ribu Per Hari
(Rizky Pradita Ananda)