Menurut Smith, bahaya Lithium dengan energi tinggi bukan hanya menyebabkan kebakaran kecil di kabin penumpang, yang dapat dengan mudah dipadamkan dengan alat pemadam tangan, tetapi kemungkinan kebakaran yang lebih besar yang tidak dapat diakses di bagasi atau kompartemen barang.
Dalam bukunya, Smith juga membahas tentang tabrakan pesawat yang terkadang melanggar batas ruang satu sama lain. Biasanya hal tersebut termasuk pelanggaran tangensial.
“Kesalahan hampir selalu dapat ditangkap, dan ada pengamanan untuk meminimalkan bahaya. Pilot diminta untuk membaca semua pos dan ketinggian yang ditetapkan. Sebagai cadangan, sekarang pesawat membawa teknologi anti-tabrakan di dalamnya," terangnya.

Capt Smith juga menambahkan bahwa cara terbaik untuk mencegah tabrakan adalah pilot dan pengontrol selalu menyadari kemungkinan risiko tersebut.
“Satu hal yang tidak boleh dilakukan penumpang jika mereka khawatir adalah mencoba membaca ekspresi wajah awak kabin. Tampilan berkaca-kaca di mata pramugari itu mungkin (akibat) kelelahan, bukan ketakutan,” tulisnya.
“Penumpang yang gugup cenderung membayangkan beberapa bencana alam yang akan datang, dengan anggota kru yang tertekan mondar-mandir di lorong dan berbisik satu sama lain. Kenyataannya, penumpang akan diberitahu tentang keadaan darurat atau kerusakan serius,” Capt Smith mengakhiri.
(Rizka Diputra)