SAAT menaiki alat transportasi udara, para penumpang percaya pada maskapai dan pilot untuk membawa mereka ke tempat tujuan dengan selamat.
Meski begitu, beberapa penumpang mungkin punya ketakutan tersendiri saat bepergian dengan pesawat.
Ternyata, bukan hanya penumpang yang memiliki ketakutan saat naik pesawat, pilot juga punya ketakutan tersendiri saat terbang lho.
Melansir Express, seorang pilot bernama Patrick Smith mengungkapkan hal yang membuatnya takut saat sedang menerbangkan pesawat.
Capt. Smith menjelaskan dalam bukunya 'Cockpit Confidential' tentang seberapa banyak kendali yang dimiliki seorang pilot.

Smith menuliskan bahwa sebagian besar pilot takut akan hal-hal yang tidak dapat mereka kendalikan.
“Kami tidak terlalu takut saat melakukan kesalahan fatal, daripada mendapati diri kami menjadi korban kesalahan orang lain atau karena rasa iba atas kendali di luar keterampilan atau keahlian kami," ucap Capt. Smith.
Selain kurangnya kendali, dirinya juga mengaku takut terhadap tabrakan darat, kebakaran baterai Lithium, ledakan berkecepatan tinggi, serangan burung yang menghancurkan banyak mesin pesawat, dan kelalaian mekanis.
Menurut Smith, serangan burung adalah hal yang biasa terjadi, tetapi sebagian besar mengakibatkan kerusakan kecil atau mungkin tidak ada sama sekali.
Ia menunjukkan bahwa serangan tersebut terkadang bisa berbahaya. Pada 15 Januari 2009 tragedi kecelakaan 'Miracle of the Hudson' adalah akibat dari kawanan angsa Kanada yang bertabrakan dengan pesawat US Airways, bernomor penerbangan 1549.
Menurut Smith, bahaya Lithium dengan energi tinggi bukan hanya menyebabkan kebakaran kecil di kabin penumpang, yang dapat dengan mudah dipadamkan dengan alat pemadam tangan, tetapi kemungkinan kebakaran yang lebih besar yang tidak dapat diakses di bagasi atau kompartemen barang.
Dalam bukunya, Smith juga membahas tentang tabrakan pesawat yang terkadang melanggar batas ruang satu sama lain. Biasanya hal tersebut termasuk pelanggaran tangensial.
“Kesalahan hampir selalu dapat ditangkap, dan ada pengamanan untuk meminimalkan bahaya. Pilot diminta untuk membaca semua pos dan ketinggian yang ditetapkan. Sebagai cadangan, sekarang pesawat membawa teknologi anti-tabrakan di dalamnya," terangnya.

Capt Smith juga menambahkan bahwa cara terbaik untuk mencegah tabrakan adalah pilot dan pengontrol selalu menyadari kemungkinan risiko tersebut.
“Satu hal yang tidak boleh dilakukan penumpang jika mereka khawatir adalah mencoba membaca ekspresi wajah awak kabin. Tampilan berkaca-kaca di mata pramugari itu mungkin (akibat) kelelahan, bukan ketakutan,” tulisnya.
“Penumpang yang gugup cenderung membayangkan beberapa bencana alam yang akan datang, dengan anggota kru yang tertekan mondar-mandir di lorong dan berbisik satu sama lain. Kenyataannya, penumpang akan diberitahu tentang keadaan darurat atau kerusakan serius,” Capt Smith mengakhiri.
(Rizka Diputra)