Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Papa dan Mama, Begini 5 Tips Ajarkan Anak Mengenal Identitas Gender

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Kamis, 29 September 2022 |14:36 WIB
Papa dan Mama, Begini 5 Tips Ajarkan Anak Mengenal Identitas Gender
Ilustrasi Anak-Anak. (Foto: Shutterstock)
A
A
A

SALAH satu masalah ketika memiliki anak adalah mengajarkan mereka tentang identitas gender. Pemahaman mengenai identitas gender bisa dipengaruhi oleh interaksi antara sifat biologis, perkembangan psikologis, maupun kondisi lingkungan seiring bertambahnya usia.

Karenanya, Mama dan Papa harus mengenalkan identitas gender kepada anak sejak dini. Memang, selain mengenalkan jenis kelamin, penting bagi orangtua memberikan informasi soal identitas gender kepada anak. Meski sering dianggap sama, kedua istilah ini punya arti yang berbeda.

Menurut psikiater anak, dr. Jason Rafferty, jenis kelamin adalah ciri fisik yang melekat pada anak sejak lahir. Sedangkan identitas gender adalah kesadaran atau perasaan seseorang mengenai jenis kelaminnya sendiri.

Seorang yang terlahir laki-laki seiring perkembangannya bisa menyadari bahwa dirinya adalah perempuan. Begitu pula sebaliknya. Bisa juga seseorang merasa dirinya bukan laki-laki atau perempuan alias genderqueer. Oleh sebab itu, seseorang bisa memiliki identitas gender yang berbeda dengan jenis kelaminnya, seperti dilansir dari KlikDokter.

Liburan Anak

Memberikan Edukasi

Disampaikan Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, penting bagi orangtua untuk mengedukasi anak mengenali organ genital yang ada di tubuhnya. Jelaskan juga fungsinya untuk apa saja. Orang tua bisa menggunakan media, seperti buku bergambar dan berwarna. Jelaskan pakai bahasa yang sederhana, ya!

Pada dasarnya, semua anak berhak memperoleh kesempatan untuk mengeksplorasi identitas gender yang berbeda dengan jenis kelaminnya. Karenanya, orang tua perlu memastikan bahwa lingkungan di sekitar anak mencerminkan keragaman gender. Beritahu si kecil bahwa gender sangatlah beragam, ada anak laki-laki, perempuan, maupun genderqueer alias non-biner.

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan buku yang menunjukkan pria dan wanita memiliki peran gender yang beragam. Tunjukkan pada anak bahwa aktivitas, mainan, pakaian, dan pekerjaan tidak memiliki jenis kelamin. Contohnya adalah ada pria yang berperan sebagai ayah rumah tangga, ibu yang pergi bekerja, perawat pria, atau polisi wanita.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement