Berikan Contoh pada Anak
Anak-anak sering kali meniru orang dewasa yang ada di sekitarnya, seperti orang tua atau guru. Karenanya, pendidikan gender anak bisa dicontohkan langsung oleh orang tua di rumah.
Seorang anak akan melihat yang memperbaiki mobil atau ibunya yang memasak, ia mungkin berpikir bahwa ada pekerjaan laki-laki dan perempuan. Nah, orangtua bisa mengajak anak untuk bermain role play. “Misalnya, Papa yang bergender laki-laki bisa berperan membantu ibu mengerjakan tugas domestik, seperti menyapu rumah,” tutur Psikolog Ikhsan.
Beri tahu anak bahwa perempuan dapat melakukan permainan olahraga dengan baik dan laki-laki bisa memasak makanan di dapur. Nantinya, biarkan anak-anak memilih olahraga atau kegiatan yang mereka minati.
Selain itu, Mama dan Papa bisa mencontohkan kepada anak bahwa ada berbagai tugas yang mungkin tidak sesuai dengan jenis kelamin, seperti ayah yang bisa mencuci dan ibu memotong rumput.
Biarkan Anak Bermain dengan Banyak Teman
Mama dan Papa bisa mendorong anak untuk berteman dengan banyak orang, baik bersama anak laki-laki maupun perempuan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah si kecil belajar bersosialisasi. Apabila dihalangi untuk bermain dengan lawan jenis, dikhawatirkan anak bisa memiliki persepsi negatif ketika berinteraksi dengan lawan jenis.
Nah, dari pemaparan di atas, Mama dan Papa bisa mulai mengajarkan anak untuk mengenal identitas gender. Apabila anak merasa sulit untuk menunjukkan identitas gendernya, cobalah untuk memahami emosinya dan bantu dia untuk memecahkan masalah tersebut.
(Martin Bagya Kertiyasa)