PENELITIAN seputar Covid-19 masih terus dilakukan oleh para ahli, seiring dengan kondisi pandemi yang belum juga berakhir sampai saat ini.
Salah satu contohnya, penelitian penelitian yang dilakukan oleh Universitas Washington, yang meneliti kaitan virus penyebab infeksi Covid-19 dengan kondisi kesehatan jantung orang yang terinfeksi.
Dari penelitian di atas, Dr. Ziyad Al-Aly, ahli epidemiologi sekaligus peneliti di Universitas Washington mengatakan bahwa penderita Covid-19 dengan infeksi berat mau pun ringan sama-sama memiliki peningkatan risiko terhadap masalah jantung.
"Bukan hanya mengejutkan, tetapi juga sangat konsekuensial. Bahwa risikonya (masalah jantung) terbukti bahkan pada orang-orang dengan infeksi ringan. Itulah yang membuat virus ini kemungkinan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius, ” ujar Dr. Ziyad, mengutip The Sun, Jumat (23/9/2022).
Penelitian sendiri, dilakukan berdasarkan pada data Kantor Statistik Nasional (ONS) yang menunjukkan ada peningkatan kematian akibat masalah jantung semenjak Covid-19 muncul. Sarah Caul, kepala analisis data kematian ONS mengatakan, angka tersebut didorong oleh jumlah kematian yang lebih tinggi dari perkiraan sejak Maret yang dapat disebabkan oleh kombinasi faktor.
"Sepanjang Maret, April dan Mei kami melihat ada peningkatan kematian akibat aritmia jantung. Terutama di antara kelompok orang berusia 80 tahun ke atas. Studi lebih lanjut perlu dilakukan penelitian untuk memahami hubungan antara efek jangka panjang Covid-19 dan peningkatan kematian akibat jantung ini," jelas Sarah.