5. Menggunakan Obat Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP)
Pre-exposure prophylaxis (PrEP) adalah kombinasi obat tenofovir disoproxil fumarate (Truvada) dan emtricitabine plus tenofovir alafenamide fumarate (Descovy). Obat PrEP dapat mengurangi risiko penularan HIV dari hubungan seks pada orang dengan risiko tinggi.
Menurut CDC, penggunaan PrEP dapat mengurangi risiko tertular HIV dari seks sekitar 99 persen. Obat ini juga dapat mengurangi risiko tertular HIV dari narkoba suntik sebesar 74 persen. Meski begitu, sebelum menggunakan obat PrEP, kamu perlu melakukan tes HIV terlebih dahulu. Obat ini hanya diresepkan apabila kamu belum terinfeksi HIV.
6. Mengonsumsi Obat Post Exposure Prophylaxis (PEP)
Jika kamu mencurigai terpapar HIV lewat hubungan seks, jarum suntik, atau di tempat kerja, segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit untuk mendeteksi HIV.
Dokter mungkin memberikan obat post exposure prophylaxis (PEP). Obat PEP perlu dikonsumsi segera dalam 72 jam pertama guna mengurangi risiko terinfeksi HIV. Obat ini harus dikonsumsi selama 28 hari.
7. Segera Dapatkan Pengobatan Jika Terinfeksi HIV saat Hamil
Ibu hamil bisa menularkan Human immunodeficiency virus pada bayi. Karenanya, penting untuk melakukan tes HIV sesegera mungkin apabila bumil berisiko tinggi terpapar HIV.
Tes HIV bisa dilakukan lagi pada trimester ketiga. Minta juga pasangan melakukan tes serupa, ya! Makin cepat penyakit HIV dideteksi dan diobati, makin efektif pula obat HIV mencegah penularan ke bayi.
Jika positif mengidap HIV, bumil harus disiplin mengonsumsi obat yang diresepkan sesuai anjuran dokter. Hal ini dapat mencegah penularan HIV pada bayi. Apabila bumil tidak mengidap HIV, tetapi berisiko tinggi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk memperoleh obat pre-exposure prophylaxis (PrEP).
8. Informasikan pada Pasangan
Pencegahan penyakit HIV bisa dilakukan dengan memberitahu pasangan seksual ketika kamu mengidap HIV. Jika kamu gemar gonta-ganti pasangan, beritahu semua pasangan seksual saat ini maupun sebelumnya bahwa kamu positif HIV. Minta mereka untuk melakukan tes HIV guna mendeteksi lebih lanjut adanya virus tersebut atau tidak.