MUNCULNYA kasus pertama cacar monyet di Indonesia, menarik perhatian masyarakat. Yang mana diketahui kasus cacar monyet, diduga lebih banyak menyerang mereka pasangan laki-laki atau gay.
Melihat perdebatan tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluruskan bahwa cacar monyet tidak menyerang kelompok-kelompok tertentu, seperti kelompok LGBT. Mereka yang terinfeksi, karena adanya kontak erat dengan seseorang yang positif.
"Jadi cacar monyet ini tidak menyerang kelompok-kelompok tertentu ya. Jadi semua orang yang memiliki kontak erat memiliki potensi besar penularan atau terinfeksi," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Mohammad Syahril, dalam Konferensi Pers Kemenkes disiarkan secara langsung di Kanal YouTube Kementerian Kesehatan.
"Tolong dipahami jadi kita akan lakukan kebijakan secara proporsional. Artinya menurut WHO bahwa benar seluruh negara harus tetap waspada atas cacar monyet," jelasnya .
BACA JUGA:Kasus Pertama Cacar Monyet Ditemukan di Jakarta, IDI Ungkap Gejala Pasien
Lebih lanjut, ia mengatakan, kasus pertama ini tiba di Jakarta pada 8 Agustus kemarin. Kemudian berselang beberapa hari baru timbul gejala dari monkeypox. Mengalami gejala dan melakukan tes swab PCR, hasilnya pada Jumat malam dinyatakan positif.