Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Warning! Ahli Epidemiologi: Gay Hobi Gonta-Ganti Pasangan Berisiko Tinggi Kena Cacar Monyet

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Senin, 25 Juli 2022 |10:41 WIB
Warning! Ahli Epidemiologi: Gay Hobi Gonta-Ganti Pasangan Berisiko Tinggi Kena Cacar Monyet
Cacar monyet banyak menginfeksi pria gay (Foto: Arizona daily star)
A
A
A

AHLI Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menjelaskan, siapa saja yang berisiko tinggi kena cacar monyet dan kelompok gay, khususnya mereka yang gonta-ganti pasangan, termasuk dalam kategori paling berisiko.

Karena masuk dalam kelompok berisiko, vaksinasi untuk kelompok gay yang gonta-ganti pasangan menjadi keharusan yang perlu difasilitasi oleh pemerintah. Ini dilakukan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus monkeypox yang lebih luas di Indonesia.

 Cacar Monyet

"Ada beberapa kelompok masyarakat yang berisiko tinggi kena cacar monyet, seperti pria gay, mereka yang gonta-ganti pasangan, pekerja seks, klien pekerja seks, pun keluarga dari mereka yang punya perilaku seks tidak sehat," ungkap Dicky, Senin (25/7/2022).

Namun, ini bukan berarti bahwa cacar monyet adalah penyakit khusus gay, karena laporan dari beberapa negara pun menunjukkan bahwa kasus cacar monyet ditemukan juga pada wanita maupun anak-anak.

Meski begitu, pada kelompok gay khususnya, mereka harus segera diberikan literasi bahwa jika dalam 2-3 minggu terakhir ini melakukan hubungan seks dengan orang asing, mereka masuk dalam kelompok risiko tinggi. "Harus segera divaksinasi," saran Dicky.

 BACA JUGA:Kenapa Pria Gay Rentan Terinfeksi Cacar Monyet?

Begitu juga dengan masyarakat non-gay yang melakukan hubungan seks dengan orang asing, disarankan agar segera vaksinasi. Selain itu, diminta juga untuk menjalani perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk di dalamnya perilaku seks yang sehat.

Kelompok gay paling berisiko, kata Dicky, itu karena kasusnya di dunia paling banyak ditemukan pada kelompok tersebut. "Itu adalah klaster terbesar kasus cacar monyet yang dilaporkan lebih dari 75 negara di dunia," terangnya.

Dicky melanjutkan, virus cacar monyet tidak disebarkan melalui sperma, melainkan kontak erat dan kontak fisik yang berlangsung lama dengan penderita. Bahkan, kontak tidak langsung seperti terpapar virus dari sprei, kain, atau pakaian penderita pun dapat menyebabkan cacar monyet.

"Jadi, virus cacar monyet ini bukan disebarkan lewat sperma, melainkan kontak erat dan kontak fisik yang berlangsung dalam durasi yang lama pada lesi atau luka atau koreng di kulit penderita," ungkap Dicky.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement