“Selamat atas diresmikannya Sanggar Budaya Kope Oles Todo Kongkol!” seru dr. Yulianus.
Direktur Utama BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores), Shana Fatina dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan, masyarakat Kaper pada dasarnya sudah memiliki jiwa hospitality. Dan dengan sedikit dorongan, maka semuanya dapat dikemas dengan baik.
Hal ini ia sampaikan berdasarkan hasil dari beberapa kolaborasi dan pertemuan yang telah dilakukan BPOLBF bersama masyarakat Desa Golo Bilas sebelumnya. Keterlibatan anak-anak muda dalam Sanggar Kope Oles Todo Kongkol, menurut Shana, adalah bukti bahwa apa yang sudah dan telah dirintis oleh Desa akan terus dilestarikan.
“Sudah ada tamu juga yang datang, bahkan ada yang ikut berlatih memainkan gendang sampai pagi. Jadi pada dasarnya, hospitality atau kemampuan untuk melayani, berkolaborasi, dan keterbukaan masyarakat Kaper sudah sangat luar biasa, terutama keterlibatan anak muda yang kita semua bisa lihat hari ini," ujar Shana.
Sementara itu, Ketua Sanggar Kope Oles Todo Kongkol, Adrianus Taur mengatakan, sanggar yang ia pimpin adalah tanda persatuan seluruh masyarakat Kaper untuk melestarikan budaya di DPSP Labuan Bajo. Kehadiran Sanggar Kope Oles Todo Kongkol ini, kata Adrianus, merupakan bentuk kerinduannya sekaligus upaya untuk melestarikan dan belajar budaya, sehingga bisa dengan mudah diwariskan kepada generasi selanjutnya.
“Dan untuk siapa saja, wisatawan maupun masyarakat yang ingin ikut melestarikan budaya Manggarai bisa datang ke Rumah Gendang setiap malam minggu untuk melihat dan bisa turut serta berlatih bersama kami,” kata Andrianus.