BANYAK orang mengungkapkan mengalami berat badan naik usai Lebaran. Ketika berlebaran, sebagian orang mungkin tidak lepas dari opor ayam, gulai rendang, ketupat, serta berbagai hidangan khas hari raya.
Demikian juga sewaktu bulan Ramadan. Dapat ditemui orang-orang yang kerap berbuka puasa dengan menyantap makanan berminyak, banyak mengandung tepung, dan minuman manis.
Baca juga: Viral Wanita Bertemu Jodoh saat Temani Ayahnya Cuci Darah, Netizen: Dapet yang Berbakti Juga
"Mengonsumsi kalori lebih tinggi dari yang tubuh butuhkan berpotensi membuat berat badan naik drastis. Misalnya saja, tubuh membutuhkan sekitar 2.000 kalori, jumlah tersebut bisa sekaligus ada dalam satu porsi hidangan Lebaran," ungkap ahli kesehatan dr Yosef Franciscus, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/5/2022).
Makanan mengandung gula dalam santapan Lebaran, seperti kue kering yang dikonsumsi sering dalam porsi banyak juga menjadi pencetus kenaikan berat badan hingga obesitas terjadi lebih cepat, sehingga berisiko mudah terserang penyakit diabetes.
Menurut dr Yosef, selain makanan tinggi kalori dan gula, penyebab berat badan naik dengan cepat juga akibat karena kurang tidur dan beraktivitas fisik. Sebagian orang khususnya mudik ke kampung halaman juga cenderung lebih banyak menghabiskan waktu untuk bersantai.
"Saat tubuh kurang tidur, hormon insulin, leptin dan ghrelin menjadi tidak seimbang yang dapat memicu nafsu makan lebih tinggi sehingga durasi dan porsi makan bisa lebih banyak dari biasanya," tutur dr Yosef.
Baca juga: 7 Kesalahan saat Menyimpan Telur, Nomor 2 Paling Sering Dilakukan!
Kurangnya aktivitas fisik seperti olahraga menyebabkan tubuh akan mengalami surplus kalori atau jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar. Kelebihan kalori dalam tubuh jika tidak habis terbakar akan menjadi timbunan lemak dan berat badan akan melonjak naik.
Menurut dia, memberikan tubuh makanan lezat bukan masalah tapi sebaiknya tidak terlalu cepat saat menyantapnya agar bisa menikmati makanan tersebut dan tubuh tidak tergesa-gesa memproses makanan.
"Sesekali kita boleh makan enak untuk kesenangan dan bersilaturahmi asal porsi tidak berlebihan. Waktu berlebaran atau berlibur, kita tetap perlu mengendalikan diri dalam urusan makanan karena sejatinya tubuh lebih membutuhkan makanan bernutrisi dan cukup istirahat," jelasnya.