Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tradisi Syawalan Balon Udara Dibolehkan Tapi Diikat, Ini Alasannya

Ahmad Antoni , Jurnalis-Jum'at, 29 April 2022 |14:14 WIB
Tradisi Syawalan Balon Udara Dibolehkan Tapi Diikat, Ini Alasannya
Ilustrasi balon udara (dok iStock)
A
A
A

TRADISI syawalan dengan menerbangkan balon masih dilakukan sejumlah daerah di Jawa Tengah. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menegaskan tradisi syawalan dengan menerbangkan balon udara tidak boleh dilakukan. Namun demikian, kata dia, penerbangan balon diperbolehkan dengan opsi diikat.

“Nggak. Saya sudah sampaikan dan bahkan sudah saya tulis di atas gedung kantor Pemprov bahwa harus diikat,” kata Ganjar.

“Jadi dulu kita sudah bicara tradisi itu berjalan dan kemudian semua melarang. Terus saya bilang nggak usah dilarang tapi diikat,” sambungnya.

infografis

BACA JUGA:Uniknya Mheibes, Permainan Tradisional Khas Ramadan di Irak

Dia menegaskan, tidak boleh ada penerbangan balon udara karena membahayakan. Cara lain agar tradisi tetap bisa dilakukan, kata Ganjar, bisa dibuat model festival hingga lomba.

“Tapi diikat. Sehingga ketinggiannya teratur dan orang bisa melihat dengan bagus,” ujar Ganjar.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement