BERIKUT 5 kota dengan biaya kontruksi termahal. Biaya konstruksi biasanya menjadi pertimbangan banyak orang ketika mencari tempat tinggal atau tempat usaha.
Bagi mereka yang berdompet tipis, ada beberapa kota dari seluruh dunia yang ternyata patut dihindari ketika berencana mendirikan bangunan.
Per survey yang dilakukan Turner and Townsend tahun 2021 kemarin, tercatat ada sepuluh kota dunia yang punya biaya konstruksi paling tinggi. Berikut ini lima teratas sebagai referensi, dirangkum MNC Portal.
1. Tokyo
Kota dengan biaya konstruksi termahal yang pertama adalah Tokyo. Tokyo dikenal sebagai kota yang sangat padat dan penuh gedung pencakar langit.
Oleh sebab itu, biaya mendirikan bangunan di kota ini pun tak murah; perlu uang sekitar USD4 ribu alias Rp57,8 juta untuk melanggengkan konstruksi di sini.
2. Hong Kong
Kota dengan buaya konstruksi termahal yang ke-dua adalah Hong Kong. Terletak di bagian tenggara China, Hong Kong juga punya kemajuan peradaban yang tak kalah dengan Tokyo.
Maka dari itu, kota ini berani memasang harga USD3,8 ribu alias Rp56,2 juta untuk biaya konstruksi per meter persegi.
3. San Francisco
Kota dengan biaya konstruksi termahal berikutnya adalah San Francisco. Sebagai pusat budaya dan perekonomian negara bagian California, San Francisco punya biaya konstruksi yang mencengangkan bahkan untuk standar Amerika Serikat.
Per meter perseginya, kota ini diketahui memasang harga USD3,7 ribu atau setara dengan Rp53,4 juta.
4. New York City
Kota dengan biaya konstruksi termahal selanjutnya adalah New York City. Meskipun dikenal padat, jorok, dan tak beraturan, New York City tetap dianggap sebagai salahsatu kota termahal di Amerika Serikat karena letaknya yang strategis.
Hal itu pun tercermin dalam biaya konstruksi di kota ini yang mencapai USD3,5 ribu atau sekitar Rp50,7 juta per meter persegi.

5. Genewa
Kota dengan biaya konstruksi termahal terakhir dalam daftar ini adalah Genewa. Menjadi kota terpadat ke-dua di Swiss, pembangunan di Genewa tentunya sangat mahal untuk membatasi pertambahan bangunan dan penduduk.
Butuh uang sebesar USD3,4 ribu alias Rp50,2 juta untuk mendirikan bangunan satu meter persegi di sini.
(Salman Mardira)