Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi di Pesawat, Bisa Ngundang Penyakit!

Melati Septyana Pratiwi , Jurnalis-Minggu, 06 Februari 2022 |09:00 WIB
6 Makanan yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi di Pesawat, Bisa <i>Ngundang</i> Penyakit!
Ilustrasi makanan di pesawat (Food And Wine)
A
A
A

MENYANTAP makanan di pesawat hal yang lumrah dilakukan pelancong apalagi bagi yang melakukan penerbangan jauh. Perut lapar di udara butuh ganjalan. Tapi, ingat! Jangan sembarangan mengonsumsi makanan di pesawat.

Menurut pakar keamanan makanan maskapai, Jean Dible, ada makanan tertentu yang disajikan di pesawat dapat meningkatkan risiko penyakit bawaan.

"Dalam industri penerbangan, makanan disiapkan di perusahaan katering dan kemudian dikemas dalam wadah berinsulasi dan diangkut dengan truk ke bandara untuk dimasukkan ke dalam pesawat. (Dan) suhu penyimpanan yang salah adalah alasan nomor satu penyakit bawaan makanan di seluruh dunia," ujar Jean Dible seperti dilansir dari BestLife Online, Minggu (6/2/2022).

 BACA JUGA: Benarkah Kopi Tak Dianjurkan Minum di Pesawat? Begini Jawaban Pramugari

Berdasarkan laporan NBC News, pernah ditemukan pelanggaran seperti keberadaan bakteri dan hama berbahaya pada tiga katering maskapai yang paling banyak digunakan dan 16 maskapai penerbangan antara Oktober 2008 dan Desember 2019.

Jadi makanan apa yang sebaiknya dihindari ketika berada dalam sebuah penerbangan?

1. Buah dan Sayuran Mentah

Konsumsi buah memang sehat, namun buah ataupun salad yang disajikan dalam keadaan dipotong dapat berpotensi membawa penyakit. Menurut ahli kesehatan Mari Hanson, semakin makanan mendapatkan proses memasak, maka semakin aman dan terhindari dari penyakit maupun keracunan.

 Ilustrasi

"Sayuran berdaun hijau terus-menerus berada dalam daftar makanan yang ditarik karena kontaminasi Salmonella dan E coli. Kecambah adalah penyebab lain yang produktif dalam peringkat keracunan makanan, dan tomat serta seledri sering muncul dalam daftar penarikan" ujar Maria Hanson kepada BestLife.

Namun jika Anda tetap ingin mengonsumsi buah, Jean Dible menyarankan untuk memilih buah yang kulitnya bisa dibuang seperti pisang atau jeruk.

"Atau sesuatu dalam kaleng atau wadah tertutup," katanya.

 BACA JUGA: Pernah Lihat Segitiga Kecil di Atas Jendela Pesawat? Ternyata Ini Lho Fungsinya

2. Udang

Jean Dible mengatakan semua makanan laut khususnya udah tiram di pesawat sangat berbahaya. Menurut sebuah studi tahun 2015 yang dilakukan oleh Consumer Reports, 60 persen sampel udang beku di laboratorium mengandung Salmonella, Vibrio vulnificus, listeria, atau bakteri E. coli. Hal ini membuat udang menjadi makanan di pesawat yang berisiko.

Ilustrasi

3. Es Batu

Minuman memang akan terasa lengkap jika disajikan dalam keadaan dingin. Namun perlu diingat, air yang dibuat menjadi es batu dalam pesawat memiliki risiko terkontaminasi.

"Makanan pesawat berisiko yang sering diabaikan adalah es yang disertakan dengan minuman dingin. Ini bisa menjadi sumber penyakit bawaan makanan karena berapa banyak orang yang berbeda menanganinya, meningkatkan risiko kontaminasi," Holly Klamer, MS, seorang Ahli Gizi yang berbasis di Michigan.

Untuk itu, Holly Klamer menyarankan untuk mengonsumsi minuman dingin yang dikemas dalam kaleng atau botol. Hal ini berguna untuk menghindari risiko tak diinginkan yang dibawa melalui es batu.

4. Nasi

Melansir dari BestLife, nasi bisa berubah menjadi makanan berbahaya di pesawat jika tidak cukup hangat setelah dimasak. Hal ini memungkinkan bakteri Bacillus cereus tumbuh.

5. Produk Susu

Para ahli memperingatkan bahwa produk susu seperti yogurt, keju, dan lainnya sangat sensitif serta cepat rusak jika dibawa dalam perjalanan transportasi. Dalam kasus beberapa produk, sulit untuk mengetahui kapan produk tersebut menjadi berbahaya dimakan usai terkontaminasi bakteri seperti listeria.

"Anda tidak dapat melihat apa pun—tidak ada bau, tidak ada yang dapat Anda lihat. Itu tidak terlihat," kata Dible.

 Ilustrasi

6. Daging

Daging ayam, sapi, dan babi terkadang dapat menyebabkan keracunan makanan jika tidak dimasak dengan suhu yang tepat. Makanan umumnya keluar secara massal sehingga pramugari tidak selalu memperhatikan apakah hidangan daging tidak disiapkan atau dimasak dengan benar.

"Anda harus sering mendapatkan sesuatu yang mengepul panas, yang tampaknya dimasak dengan baik," Patricia Griffin, MD, kepala cabang Epidemiologi Penyakit Enterik Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Patricia Griffin menegaskan selain memperhatikan suhu, daging juga harus dimasak dengan sangat baik.

(Salman Mardira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement