BANYAK dari masyarakat Indonesia mengandalkan hasil tes Antigen negatif untuk kemudian jadi alasan kendor protokol kesehatan. Begitu juga dengan vaksinasi dosis lengkap.
Hal ini banyak ditemukan di saat sekelompok masyarakat ingin berkumpul bersama, rapat dengan kolega kerja, resepsi pernikahan, bahkan perjalanan menggunakan kendaraan umum.
"Tes Rapid Antigen banyak dilakukan sebagai syarat sebelum kumpul, gathering, rapat, resepsi, bahkan perjalanan dengan kendaraan umum," terang Public Health Professional dr Jodi Visnu, MPH, dalam video yang diterima MNC Portal, Kamis (3/2/2022).
Ia melanjutkan, kalau hasil tes negatif, tak sedikit dari masyarakat yang berani abai protokol kesehatan. "Ya, maskernya dilepas atau ngobrol jarak dekat," sambungnya.
Parahnya lagi, kata dr Jodi, kalau ada yang bilang izin masker dilepas sebelum wawancara, dengan dalih hasil tes Antigen negatif. Sama dengan izin foto lepas masker karena sudah vaksin dosis lengkap.
Dokter Jodi menegaskan bahwa hasil tes Antigen negatif ataupun vaksin dosis lengkap bukan jaminan seseorang tidak terpapar Covid-19. "Vaksin lengkap bukan jaminan Anda tidak akan terkena Covid-19," tegasnya.
"Begitu juga dengan tes Antigen negatif dalam suatu gathering, tidak menjamin 100% aman," tambah dr Jodi.
Ia mengingatkan bahwa Indonesia saat ini sudah memasuki gelombang tiga Covid-19, maka dari itu jangan dewakan hasil tes antigen negatif atau sudah vaksin lengkap demi menghindari prokes.
"Tetap pakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, jauhi kerumunan, dan kurangi mobilitas," sarannya.
(Martin Bagya Kertiyasa)