Sebagai solusi, relokasi pedagang kaki lima harus berada di kawasan yang dapat dijangkau oleh wisatawan yang sedang menikmati suasana kawasan Malioboro.
Dengan begitu, Malioboro tertata rapi, namun pedagang tetap dapat diakses dengan mudah oleh wisatawan.
"Penataan kawasan pedagang kaki lima sebisa mungkin harus menjadi kawasan baru bagi wisatawan sebagai destinasi baru untuk berburu oleh-oleh, panganan khas lokal dan lain sebagainya," ujarnya.
Sebagai tambahan, pada kawasan Malioboro terdapat sekitar 1.700 pedagang kaki lima. Mereka menolak direlokasi ke tempat lain karena menyakini akan berdampak pada pendapatan perekonomian.
(Rizka Diputra)