Gangguan pendengaran inilah yang kemudian menjadi penyebab menurunnya kualitas hidup pasien. Menurut Ayu sebanyak 90 persen mikrotia terjadi pada 1 telinga, 10 persen terjadi pada kedua telinga. Dari sisi gender, kejadian mikrotia terjadi kebanyakan pada anak laki-laki dibanding perempuan.
Berdasarkan fungsinya, telinga luar berfungsi untuk menangkap dan menyalurkan gelombang suara ke struktur telinga tengah. Mikrotia juga dapat disertai dengan atresia liang telinga (liang telinga sempit atau tidak ada). Derajat kelainan bentuk telinga biasanya berkaitan dengan derajat kelainan telinga tengah.
Ayu mengatakan, ada empat derajat kelainan bentuk telinga, yaitu Grade 1: dimana semua normal hanya saja ukuran telinga lebih kecil; Grade 2: ada struktur telinga yang tidak normal; Grade 3: telinga berbentuk seperti kacang (peanut shapes); dan Grade 4: telinga tidak ada sama sekali.
(Martin Bagya Kertiyasa)